Sudah Tiga Tahun Tidak Beroperasi
PESANGGARAN – Stasiun Pengisian Diesel Nelayan (SPDN) di Pelabuhan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, sudah tiga tahun terakhir tidak beroperasi. Sejumlah fasilitas yang ada, terlihat risak dan mangkrak. Keberadaan SPDN sebenarnya sangat diperlukan para nelayan. Sayang, tempat pengisian bahan bakar solar yang dikelola koperasi nelayan itu tiba-tiba mati. “Kenapa SPDN tidak beroperasi, gak ada yang tahu,” cetus Edi Santoso, 35, salah satu nelayan Pancer.
Gara-gara SPDN tutup, terang dia, para nelayan kerepotan memenuhi bahan bakar mesin kapal yang digunakan mencari ikan di laut. “ Untuk mencari solar harus ke SPBU dekat pasar Pesanggaran. Itu lumayan jauh,” katanya. Santoso menyebut, di SPBU di Pesanggaran itu sering terjadi antrean panjang. Karena di wilayah Kecamatan Pesanggaran hanya ada satu itu. “Dari Pancer ke SPBU itu jaraknya lebih dari 10 kilometer, sampai sana masih antre lagi,” ujarnya.
Menurut Santoso, Pantai Pancer sering kedatangan tamu nelayan dari beberapa daerah. Mereka itu biasanya tiba untuk mencari ikan pada bulan Mei dan Juni. “Dari Muncar saja sekali datang biasanya 40 pasang kapal slerek. Itu kan butuh solar semua,” ungkapnya. Bila SPDN itu beroperasi, jelas dia, itu akan memangkas biaya. Membeli solar di SPBU harganya Rp 6.900 per liter. Padahal, kalau beli di eceran itu mencapai Rp 8.000 per liter. “Selisihnya cukup tinggi,” cetusnya.
Kepala Bidang Kelautan pada Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut) Kabupaten Banyuwangi, U Widiarto, mengakui SPDN yang ada di Pelabuhan Pancer sudah tiga tahun tidak beroperasi. “Tapi akan segera beroperasi lagi, ada investor yang masuk,” katanya. Hanya saja, Widiarto mengaku belum tahu pasti kapan SPDN itu mulai beroperasi. Hanya saja, pengelolaan SPDN itu ditangani koperasi nelayan. ”SPDN dikelola oleh koperasi nelayan. Kita hanya memantau,” ujarnya. (radar)
