Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Status Gunung Raung Kembali Normal, Pendaki Tetap Diminta Tidak Turun ke Kawah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Status aktivitas Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember mengalami penurunan, Selasa (2/5) siang. Sebelumnya, hampir setahun gunung berapi itu kukuh di level II waspada.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Mukijo menjelaskan, penurunan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi pengamatan. “Pada Selasa (2/5) pukul 12.00, statusnya diturunkan menjadi normal,” katanya, Rabu (3/5).

Menurut Mukijo, status Gunung Raung mulai ditingkatkan pada lebel II Waspada sejak Jumat (29/7/2022), itu karena ada peningkatan aktivitas vulkanik. “Setelah hampir setahun, hasil pengamatan akhirnya menunjukkan adanya penurunan aktivitas,” ujarnya.

Meski terjadi penurunan aktivitas vulkanik, PPGA Raung masih mendeteksi adanya beberapa aktivitas kegempaan pada gunung setinggi 3.322 meter di atas permukaan laut itu. “Tetap ada aktivitas, tapi cenderung lebih rendah dibandingkan saat berstatus waspada,” terangnya.

Kepala PPGA Raung itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas atau mendekat di radius 500 meter dari kawah pusat. “Tidak diperkenankan juga menuruni kawah,” imbuhnya.

Pengamat PPGA Raung Agung Tri Subekti mengatakan, selama pengamatan pada Selasa (2/5), gunung berapi itu terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, dengan tinggi sekitar 50 sampai 200 meter dari puncak. “Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah selatan,” katanya seraya menyebut suhu udara sekitar 20 hingga 28 derajat celcius dengan intensitas curah hujan 20,7 milimeter per hari.

Agung mengatakan, aktivitas kegempaan yang tercatat antara lain 15 kali gempa hembusan dengan amplitudo dua hingga tiga  milimeter, dan lama gempa 20 hingga 58 detik. Enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo dua hingga 13 milimeter, S-P 15-33 detik dan lama gempa 45 hingga 81 detik. “Satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter, dominan 0,5 milimeter,” pungkasnya.(gas/abi)

source