Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Status Gunung Raung Waspada

MENINGKAT: Gunung Raung dipotret dari perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
MENINGKAT: Gunung Raung dipotret dari perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

BANYUWANGI – Ini peringatan bagi warga yang tinggal di lereng Gunung Raung, perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso. Aktivitas gunung berapi itu naik beberapa hari terakhir ini.

Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana, dan Geologi (PVMBG) Bandung, menaikkan status gunung tersebut dari normal (level I), menjadi waspada (level II).

Status Gunung Raung di wilayah Banyuwangi statusnya kita naikkan jadi waspada,” cetus Kepala PVMBG Bandung, Surono. Saat dihubungi melalui ponsel, Surono menyebut kenaikan status dari normal menjadi waspada itu dimulai pukul 21.00 Kamis lalu (18/10).

Status kita naikkan menjadi waspada karena ada gerakan vulkanik,” katanya. Dari data yang diterima, jelas dia, pada Kamis lalu ada getaran tre mor vulkanik. Berdasar rekaman itu, pihaknya langsung menaikkan status gunung berapi tersebut. “Meski tidak terlalu berbahaya, masyarakat harus waspada,” pintanya.

Meski dianggap tidak berbahaya, tapi Surono meminta masyarakat  tidak mendekati puncak gunung. Selama berstatus waspada, batas pendakian adalah satu kilometer dari puncak gunung. “Andai meletus, tidak separah 2010 lalu,” sebutnya. Surono menyebut, Gunung Raung tergolong cukup tinggi.

Embusan asap dan abu bisa jadi akan menyebar ke sekitar pegunungan tersebut. Makanya, warga diminta berhati-hati. “Abu dan asap juga agak berbahaya, bisa mengandung racun,” cetusnya. Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Raung di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Balok Suryadi, mengakui status Gunung Raung naik sejak 18 Oktober 2012.

Status mu lai kita naikkan tadi malam sekitar pukul 21.00,” jelasnya kemarin. Dengan status itu, kata Balok, pihaknya meminta masyarakat tidak mendekati gunung dengan ra dius satu kilometer. “Radius satu ki lometer dari puncak gunung itu tidak boleh ada aktivitas manusia alias dikosongkan,” jelasnya.

Menurut Balok, aktivitas vulkanik gunung itu menunjukkan peningkatan sejak sehari sebelumnya.’’ Berdasar pantauan seismograf, gempa tremor terjadi berulang-ulang. Sampai saat ini, masih terus terjadi,” terangnya. Dengan adanya peningkatan status itu, Balok berharap pendakian ke Raung dihentikan sementara. Para pendaki boleh mendaki jika status sudah normal. (radar)