BANYUWANGI – Stok berbagai kebutuhan pokok di Banyuwangi, dipastikan aman selama Ramadan hingga Idul Fitri mendatang. Mulai kebutuhan bahan pangan, bahan bakar gas elpiji 3 Kg hingga bahan bakar minyak (BBM) berada dalam jumlah yang mencukupi.
Itu terlihat saat pemkab, Bulog, dan pengusaha elpiji dan BBM yang tergabung dalam tim pengendali inflasi daerah (TPID) Banyuwangi melakukan pengecekan langsung ke lapangan, Rabu (16/52018) kemarin.
Kepala Bulog Sub Divre Banyuwangi, David Susanto, mengatakan, saat ini stok beras yang ada di Gudang Bulog sebanyak 31.000 ton beras medium dan 1.200 ton beras premium. Ini bisa mencukupi stok hingga enam bulan ke depan.
Pada Juni mendatang, Banyuwangi memasuki musim panen padi, yang diperkirakan akan ada serapan gabah sebanyak 20.000 ton.
“Dari pantauan kami, untuk harga beras sendiri di Banyuwangi masih aman bahkan dijual dibawah harga eceran tertinggi. Untuk beras medium HET nya Rp 9.450, masih ada yang jual Rp 8.700. Beras premium HET Rp12.800, dijual Rp. 11.500, sehingga kami yakini memasuki bulan puasa dan lebaran tidak akan ada lonjakan harga,” kata David
Selain beras, Bulog juga memiliki stok beberapa komoditas lainnya, yakni tepung terigu sebanyak 1,5 ton, minyak goreng 5 ribu liter, dan gula 4 ribu ton. Komoditas ini disalurkan melalui operasi pasar (OP) yang telah berlangsung selama satu bulan terakhir.
“Kami melakukan OP sebagai ‘bayangan’ untuk menjaga agar tidak ada kenaikan harga. Apabila sampai ada kenaikan, Bulog siap mengeluarkan semua stok bahan pangan yang ada di gudang,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan, jumlah stok beras Banyuwangi memang berlimpah. Pada 2017 produksinya mencapai 815.000 ton, dengan tingkat konsumsi masyarakatnya hanya sebesar 78.000 ton.
“Ditambah produksi panen Januari- April 2018 sebesar 197.058 ton, stok beras kita sangat mencukupi,” kata Arief.
Ketersediaan komoditas lainnya seperti telur ayam, jumlahnya juga cukup. Produksi telur Banyuwangi perhari sebanyak 22 ton, sedangkan konsumsinya 20,5 ton. Begitu juga ayam ras produksinya perhari 12,5 ton dengan jumlah konsumsi masyarakat sebanyak 11 ton.
“Data stok telur dan ayam tersebut belum termasuk yang dihasilkan oleh peternakan-peternakan kecil yang banyak tersebar di desa-desa. Jadi kami pastikan stok telur dan ayam selama ramadhan aman. Memang terjadi kenaikan harga karena mekanisme pasar, tapi kami pastikan ketersediaannya mencukupi,” ujarnya.
Daging sapi, ketersediannya juga dipastikan aman. Saat ini populasi sapi di Banyuwangi mencapai 115.000 ekor. Di setiap pasar perhari ketersediannnya 60 sapi. Harganya juga masih dibawah HET.
“Saat ini harga daging sapi Rp. 110 per kilogram. Kami akan jaga pasokannya sehingga tidak lebih dari Rp 120.000 sampai Idul Fitri,” cetus Arief.
Operation Head Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Banyuwangi Abdul Rahman memastikan ketersedian stok BBM di Banyuwangi selama ramadhan hingga pasca Idul Fitri di pastikan Aman.
Pada Rabu (16/5), stok premium sebanyak 4146 kilo liter (KL), cukup hingga 21 hari ke depan. Pertamax 7847 KL, cukup 17 hari, Pertalite 2061 KL, untuk persediaan tiga hari, Solar 9834, untuk 14 hari.
“Jumlah ini fluktuatif setiap hari, karena selain didistribusikan juga ada penambahan stok dari kiriman kapal yang sandar di dermaga setiap lima hingga tujuh hari sekali. Seperti hari ini juga akan ada kapal yang sandar,” ujarnya.
Jumlah gas elpiji, stok di Banyuwangi perharinya 53.000 tabung. Pada hari normal yang terserap oleh konsumen sebanyak 48.000. Namun dalam empat bulan terakhir ini terjadi penurunan penyerapan sebesar 40.000-45.000 tabung.
“Empat bulan terakhir penyerapan memang menurun. Jadi saat ini posisi stok stok di agen aman, bahkan lebih, jadi masyarakat tidak perlu khawatir, kalaupun sampai terjadi lonjakan permintaan kita sudah siap. Untuk harga juga tetap tidak ada perubahan Di tingkat agen Rp. 14.500 dan pengecer Rp. 16.000,” kata koordinator Penyaluran Gas Elpiji Banyuwangi, Momon Ahmad.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengapresiasi kinerja TPID untuk mengendalikan harga menjelang Ramadan.
“Saya mengapresiasi kinerja TPID mengendalikan harga. Saya minta untuk setiap saat turun lapangan agar tahu kondisi sesungguhnya,” katanya.