RadarBanyuwangi.id – Memasuki usia ke-107 pada 1 Mei 2025, Stasiun Manggarai terus meneguhkan perannya sebagai simpul strategis dalam sistem transportasi nasional.
Lebih dari sekadar stasiun, Manggarai kini menjadi ikon mobilitas urban yang menghubungkan nilai sejarah, inovasi infrastruktur, dan konektivitas antarmoda yang modern dan efisien.
Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, Stasiun Manggarai bukan hanya penopang mobilitas, tetapi juga saksi sejarah bangsa dan motor kemajuan perkotaan.
“Stasiun Manggarai adalah bukti bagaimana sebuah infrastruktur publik dapat merekam sejarah bangsa sekaligus menjadi motor kemajuan kota,” ujar Anne.
Baca Juga: Laga Hidup Mati Kontra PSM Makasar di Pekan 31 Liga 1, Pemain PSS Sleman Siap Diguyur Bonus
Dari Jejak Kolonial hingga Pusat Mobilitas Jakarta
Stasiun Manggarai resmi beroperasi pada 1 Mei 1918, dibangun di atas lahan strategis setelah jalur kereta Jakarta-Bogor dibeli oleh Staatsspoorwegen pada 1913.
Arsitek Ir. J. Van Gendt merancang stasiun ini dengan ciri khas struktur besi dan lantai granit Bumiayu, yang masih terjaga hingga kini.
Nama “Manggarai” berasal dari komunitas asal Flores, NTT, yang dibawa ke Batavia pada masa kolonial, menandai jejak budaya di balik infrastruktur kota.
Baca Juga: Firsta Yufi Amarta Sabet Putri Indonesia 2025, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Bilang Begini
Titik Strategis dalam Sejarah dan Masa Depan
Stasiun ini memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, salah satunya saat menjadi titik keberangkatan Presiden Soekarno menuju Yogyakarta dalam peristiwa pemindahan ibu kota secara rahasia pada 3 Januari 1946.
Kini, Stasiun Manggarai telah menjelma menjadi pusat konektivitas berbagai moda:
- KRL Commuter Line Jabodetabek
- Kereta Bandara Soekarno-Hatta
- Proyeksi integrasi LRT, MRT, dan moda transportasi publik lainnya
Baca Juga: Lahir Jelang GP Miami, Inilah Fakta Menarik Bayi Max Verstappen dan Kelly Piquet
Volume Penumpang dan Frekuensi Kereta Terus Meningkat
Stasiun Manggarai mengalami lonjakan aktivitas transportasi:
- Jumlah perjalanan kereta meningkat dari 881 pada 2015 menjadi 1.100 pada 2023
- Volume penumpang transit mencapai 57,67 juta pada 2024
- Per April 2025, tercatat lebih dari 400.000 gate in dan gate out, mencerminkan vitalitas stasiun ini sebagai pusat mobilitas utama Jakarta
Baca Juga: PSIS Semarang Kian di Ujung Tanduk, M.Ridwan: Kita Berjuang Sekuat tenaga
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Memasuki usia ke-107 pada 1 Mei 2025, Stasiun Manggarai terus meneguhkan perannya sebagai simpul strategis dalam sistem transportasi nasional.
Lebih dari sekadar stasiun, Manggarai kini menjadi ikon mobilitas urban yang menghubungkan nilai sejarah, inovasi infrastruktur, dan konektivitas antarmoda yang modern dan efisien.
Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, Stasiun Manggarai bukan hanya penopang mobilitas, tetapi juga saksi sejarah bangsa dan motor kemajuan perkotaan.
“Stasiun Manggarai adalah bukti bagaimana sebuah infrastruktur publik dapat merekam sejarah bangsa sekaligus menjadi motor kemajuan kota,” ujar Anne.
Baca Juga: Laga Hidup Mati Kontra PSM Makasar di Pekan 31 Liga 1, Pemain PSS Sleman Siap Diguyur Bonus
Dari Jejak Kolonial hingga Pusat Mobilitas Jakarta
Stasiun Manggarai resmi beroperasi pada 1 Mei 1918, dibangun di atas lahan strategis setelah jalur kereta Jakarta-Bogor dibeli oleh Staatsspoorwegen pada 1913.
Arsitek Ir. J. Van Gendt merancang stasiun ini dengan ciri khas struktur besi dan lantai granit Bumiayu, yang masih terjaga hingga kini.
Nama “Manggarai” berasal dari komunitas asal Flores, NTT, yang dibawa ke Batavia pada masa kolonial, menandai jejak budaya di balik infrastruktur kota.
Baca Juga: Firsta Yufi Amarta Sabet Putri Indonesia 2025, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Bilang Begini
Titik Strategis dalam Sejarah dan Masa Depan
Stasiun ini memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, salah satunya saat menjadi titik keberangkatan Presiden Soekarno menuju Yogyakarta dalam peristiwa pemindahan ibu kota secara rahasia pada 3 Januari 1946.
Kini, Stasiun Manggarai telah menjelma menjadi pusat konektivitas berbagai moda:
- KRL Commuter Line Jabodetabek
- Kereta Bandara Soekarno-Hatta
- Proyeksi integrasi LRT, MRT, dan moda transportasi publik lainnya
Baca Juga: Lahir Jelang GP Miami, Inilah Fakta Menarik Bayi Max Verstappen dan Kelly Piquet
Volume Penumpang dan Frekuensi Kereta Terus Meningkat
Stasiun Manggarai mengalami lonjakan aktivitas transportasi:
- Jumlah perjalanan kereta meningkat dari 881 pada 2015 menjadi 1.100 pada 2023
- Volume penumpang transit mencapai 57,67 juta pada 2024
- Per April 2025, tercatat lebih dari 400.000 gate in dan gate out, mencerminkan vitalitas stasiun ini sebagai pusat mobilitas utama Jakarta
Baca Juga: PSIS Semarang Kian di Ujung Tanduk, M.Ridwan: Kita Berjuang Sekuat tenaga