Radarbanyuwangi.id – Kendaraan grandong (angkutan rakitan sendiri) yang dinaiki Sholikhin, 47, dan anaknya, Ahmad Maulana, 7, asal Dusun Kebonrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, terjun ke sungai dengan kedalaman sekitar lima meter, Minggu (11/8).
Dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 10.00 di Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Ahmad Maulana tewas di lokasi kejadian. “Anaknya meninggal di sungai,” terang Kanit Lantas Polsek Genteng, Iptu Suharto.
Menurut Suharto, kecelakaan itu bermula saat Sholikhin yang menyopiri grandong bermuatan pupuk kandang, kesulitan saat melewati tanjakan di jalan raya Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro.
“Grandong itu tiba-tiba tidak kuat menanjak karena muatan yang terlalu berat. Kendaraan jalan mundur dan akhirnya terjun ke sungai yang berada di sisi jalan,” ujarnya.
Baca Juga: Semarak Peringatan Kemerdekaan RI ke-79 di Banyuwangi: Keseruan Lomba Gepuk Guling di Olehsari, Tarik Tambang di Stadion Diponegoro
Saat kecelakaan itu, jelas dia, warga yang melihat langsung menolong. Tapi malang, Ahmad Maulana yang terluka kondisinya sudah sangat kritis dan akhirnya meninggal. “Warga yang berada di sekitar lokasi segera datang membantu,” lanjutnya.
Diantara warga melaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Tegalsari. Petugas dari Unit Lantas Genteng tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.
Baca Juga: Tampil di Yogyakarta Gamelan Festival, Grup Musik Etnik Klasik Rebanana Banyuwangi Hebohkan Panggung Gamelan Concert
Proses evakuasi grandong dan korban berlangsung cukup sulit mengingat posisi kendaraan yang terperosok cukup dalam di dasar sungai.
“Anaknya meninggal dengan luka parah akibat benturan keras saat grandong terjun ke sungai, bapaknya juga luka,” ungkapnya.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, jelas dia, kecelakaan ini disebabkan muatan kendaraan yang terlalu berat.
Sehingga kendaraan tidak kuat menanjak dan akhirnya mundur dan terperosok ke sungai. “Kami masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan ini,” katanya.(rei/abi)