Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tak Kuat Mental Sering Diolok Teman Sekolah, Siswa SD di Banyuwangi Nekat Gantung Diri

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

NASKAH ID – Dunia pendidikan di Banyuwangi, Jawa Timur, kembali berduka. Setelah belakangan ini ramai kasus pencabulan dari pihak internal sekolah maupun eksternal, kini ada seorang siswa SD berusia 11 tahun yang tewas bunuh diri. Diduga kuat, bocah tersebut nekat gantung diri lantaran depresi terlalu sering diolok-olok.

Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi membernarkan kasus gantung diri tersebut. Menurutnya, peristiwa nahas itu terjadi pada hari Senin 27 Februari 2023 kemarin. Tubuh si bocah ditemukan menggantung di dapur rumahnya.

Betapa kaget si ibu bocah saat mendapati tubuh putranya sudah tak bernyawa. Ibunya yang juga penyandang disabilitas hanya bisa terdiam tak kuasa berbuat apa-apa. Bahkan dirinya tak mampu untuk menurunkan anaknya dari jeratan tali.

Baca Juga: Berkah Musim Hujan, Masyarakat Desa di Banyuwangi Ramai Berburu Jamur Trucuk

“Ibunya hanya mampu menangis. Lalu sambil menangis kemudian telepon anaknya sulung yang sedang kerja,” kata Basori, Selasa (28/2/2023).

Mendengar telpon ibunya, kakak si bocah bergegas pulang bersama tiga orang rekan kerjanya. Sesampainya di rumah, si kakak bergegas menurunkan tubuh adiknya yang menggantung di lubang ventilasi tembok.

Si kakak dengan segera melarikan adiknya ke sebuah klinik. Berharap nyawa si adik bisa terselamatkan. Namun, si bocah divonis petugas medis telah meninggal dunia.

“Saat diturunkan informasinya masih ada denyut nadinya. Dibawa ke klinik namun sudah tidak tertolong. Dugaannya meninggal dalam perjalanan,” ungkap Basori.

Berdasarkan keterangan polisi yang diperoleh dari pihak keluarga korban, diduga kuat mental korban sudah benar-benar drop. Polisi menduga, korban merasa depresi akibat perlakuan bullying yang acap kali diterimanya.

Baca Juga: Nestapa Petani Banyuwangi, Kebun Buah Naga Dipanen Pencuri

Menurut Basori, korban sering diolok-olok karena yatim. Seringkali pula korban menjadi murung setiap pulang sekolah. Bahkan korban juga sering ngambek, berdiam diri sepulang sekolah. Di sekolahnya, korban menjadi bahan ejekan dari teman-temannya.

“Bapaknya meninggal. Kata ibunya, kalau dia pulang, ngambek tidak menyapa, berarti sedang dongkol. Pernah ditanya sama ibunya, katanya begitu karena di-bully teman-temannya karena dia anak yatim,” cetus Basori.

source