Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Warga Muncar Iuran Rp 100 ribu Perbaiki Jembatan Ambrol

tak-kunjung-diperbaiki-pemerintah,-warga-muncar-iuran-rp-100-ribu-perbaiki-jembatan-ambrol
Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Warga Muncar Iuran Rp 100 ribu Perbaiki Jembatan Ambrol

RadarBanyuwangi.id – Jembatan tradisional penghubung Dusun Krajan dengan Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, tepatnya barat kantor Resort Tanjung Pasir, Taman Nasional Alas Purwo (TN AP) yang putus saat banjir pada Minggu (22/12/2025) sekitar pukul 15.00, hingga kemarin (7/2) belum diperbaiki lagi.

Kabar akan ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki jembatan yang setiap hari ramai dilewati warga, itu juga belum ada suaranya. Warga akhirnya memilih mengalah dengan memperbaiki jembatan secara swadaya.

“Warga sedang penggalian dana dengan iuran Rp 100 ribu, juga minta bantuan bos pengepul ikan sekitar dan nelayan yang melaut di buangan Sungai Stail itu,” terang salah satu tokoh masyarakat setempat yang jualan di samping jembatan, Ponijan, 52.

Baca Juga: Aksi Pemandu Lagu di Jombang Viral di Medsos, Nekat Gelantungan di Pipa Jembatan: Diduga Depresi dan Hendak Akhiri Hidup

Menurut Ponijan, pembangunan jembatan penghubung dua dusun tersebut, sejak dibangun hingga ambrol saat sungai meluap karena turun hujan deras, hampir tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Selama ini untuk perbaikannya dilakukan masyarakat dengan gotong royong.

“Dulu pernah sekali mendapatkan bantuan dari Dinas Perikanan dan Pangan,” jelas pria yang menetap di tepi sungai tersebut.

Masyarakat terpaksa tidak menunggu bantuan dari pemerintah, karena hasilnya masih juga belum pasti. “Nunggu bantuan mau sampai kapan, setahun, dua tahun, ya, kelamaan,” lanjut Ponijan kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Baca Juga: Jembatan Penghubung Dusun Krajan dengan Dusun Tegalpare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar yang Pedot Belum Dievakuasi

Salah satu tokoh nelayan asal Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Asmuni, 54, mengatakan, jembatan penghubung tersebut setiap harinya digunakan oleh para nelayan untuk menuju perahunya.

Bagi nelayan asal Dusun Krajan (utara sungai) yang memiliki perahu di tepi selatan sungai, selalu melewati jembatan itu.

Setelah jembatan penghubung dua dusun tersebut putus, lanjut dia, setiap harinya mereka harus mencari tumpangan untuk menuju perahunya. “Jika tidak mendapatkan tumpangan, mereka terpaksa harus berenang,” katanya.

Kepala Desa Wringinputih Nurhadi mengatakan, sudah mengusulkan bantuan untuk perbaikan jembatan itu, dan sekarang masih menunggu hasil usulannya tersebut. “Sudah saya usulkan terkait perbaikan jalan,” katanya. (cw3/abi)