Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Taktik Kontroversial di F1 GP Monako, Williams Ikut Main Lambat Demi Poin

taktik-kontroversial-di-f1-gp-monako,-williams-ikut-main-lambat-demi-poin
Taktik Kontroversial di F1 GP Monako, Williams Ikut Main Lambat Demi Poin

RadarBanyuwangi.id – Grand Prix F1 Monako 2025 memberikan panggung tak hanya untuk keahlian teknis dan kecepatan, tetapi juga untuk permainan strategi yang kompleks dan kontroversial.

Tim Williams berhasil mencetak hasil ganda dengan finis di posisi 9 dan 10 melalui Alex Albon dan Carlos Sainz, namun keberhasilan tersebut dibayangi oleh rasa frustrasi akibat taktik perlambatan yang semakin umum di lini tengah persaingan.

Dalam balapan yang digelar di sirkuit jalanan Monte Carlo yang terkenal sempit dan sulit untuk menyalip, berbagai tim memanfaatkan aturan dua pit stop wajib dengan cara yang unik.

Baca Juga: Strategi Brilian, Esteban Ocon Bawa Haas Cetak Poin di F1 GP Monako

Salah satu taktik yang digunakan adalah memperlambat laju pembalap kedua dalam satu tim untuk menciptakan celah bagi rekan setimnya, sehingga ia dapat masuk pit tanpa kehilangan posisi di lintasan.

Tim Racing Bulls menjadi pelopor strategi ini, di mana Liam Lawson sengaja menahan laju kelompok di belakang untuk membuka ruang bagi Isack Hadjar agar dapat melakukan pit stop ganda tanpa ancaman kehilangan posisi.

Strategi tersebut berhasil dan mendorong tim lain seperti Williams untuk mengikuti pola serupa.

Baca Juga: Setahun Dipasung, Dikirim ke RSJ Lawang, Mengalami Gangguan Mental Akibat Sering Konsumsi Miras

Alex Albon, yang merasa harus menyesuaikan strategi akibat ulah tersebut, menyatakan ketidaksenangannya.

“Saya tidak menyukainya, dan saya rasa Carlos juga tidak. Ini bukan cara ideal untuk balapan,” ujarnya.

Meski mengakui bahwa strategi itu sah secara aturan, ia menilai balapan menjadi kacau dan membosankan.

Baca Juga: Keluarga Korban Sewa Penyelam, Cek ke Lokasi Kapal yang Karam di Dasar Laut

“Saya bisa saja membawa bantal dan kopi ke mobil. Tapi justru sulit menjaga fokus saat melaju pelan begitu,” tambah Albon dengan nada sarkastik.

Meski demikian, ia tetap menghargai hasil yang didapat untuk tim. Carlos Sainz pun menilai bahwa strategi ini sebagai bentuk manipulasi ritme balapan.


Page 2

Apakah Indonesia Pernah Menang Lawan China?

Apakah Indonesia Pernah Menang Lawan China?

Senin, 26 Mei 2025 | 14:00 WIB


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Grand Prix F1 Monako 2025 memberikan panggung tak hanya untuk keahlian teknis dan kecepatan, tetapi juga untuk permainan strategi yang kompleks dan kontroversial.

Tim Williams berhasil mencetak hasil ganda dengan finis di posisi 9 dan 10 melalui Alex Albon dan Carlos Sainz, namun keberhasilan tersebut dibayangi oleh rasa frustrasi akibat taktik perlambatan yang semakin umum di lini tengah persaingan.

Dalam balapan yang digelar di sirkuit jalanan Monte Carlo yang terkenal sempit dan sulit untuk menyalip, berbagai tim memanfaatkan aturan dua pit stop wajib dengan cara yang unik.

Baca Juga: Strategi Brilian, Esteban Ocon Bawa Haas Cetak Poin di F1 GP Monako

Salah satu taktik yang digunakan adalah memperlambat laju pembalap kedua dalam satu tim untuk menciptakan celah bagi rekan setimnya, sehingga ia dapat masuk pit tanpa kehilangan posisi di lintasan.

Tim Racing Bulls menjadi pelopor strategi ini, di mana Liam Lawson sengaja menahan laju kelompok di belakang untuk membuka ruang bagi Isack Hadjar agar dapat melakukan pit stop ganda tanpa ancaman kehilangan posisi.

Strategi tersebut berhasil dan mendorong tim lain seperti Williams untuk mengikuti pola serupa.

Baca Juga: Setahun Dipasung, Dikirim ke RSJ Lawang, Mengalami Gangguan Mental Akibat Sering Konsumsi Miras

Alex Albon, yang merasa harus menyesuaikan strategi akibat ulah tersebut, menyatakan ketidaksenangannya.

“Saya tidak menyukainya, dan saya rasa Carlos juga tidak. Ini bukan cara ideal untuk balapan,” ujarnya.

Meski mengakui bahwa strategi itu sah secara aturan, ia menilai balapan menjadi kacau dan membosankan.

Baca Juga: Keluarga Korban Sewa Penyelam, Cek ke Lokasi Kapal yang Karam di Dasar Laut

“Saya bisa saja membawa bantal dan kopi ke mobil. Tapi justru sulit menjaga fokus saat melaju pelan begitu,” tambah Albon dengan nada sarkastik.

Meski demikian, ia tetap menghargai hasil yang didapat untuk tim. Carlos Sainz pun menilai bahwa strategi ini sebagai bentuk manipulasi ritme balapan.