Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tanah Bergerak Rusak Rumah di Banyuwangi, 5 KK Mengungsi

tanah-bergerak-rusak-rumah-di-banyuwangi,-5-kk-mengungsi
Tanah Bergerak Rusak Rumah di Banyuwangi, 5 KK Mengungsi

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Peristiwa tanah bergerak terjadi di Dusun Parastembok, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (15/12/2025).

Peristiwa tersebut mengakibatkan dinding rumah warga bernama Harsono ambrol dan menyebabkan lima kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.

Lokasi rumah Harsono yang berada di kawasan perbukitan diduga mengalami pergeseran tanah setelah wilayah setempat diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin siang hingga sore hari.

“Rumah Pak Supono ini posisinya di atas bukit. Karena hujan deras cukup lama, tanahnya diduga bergerak sehingga dinding belakang rumah ambrol,” kata Kepala Dusun Parastembok, Suprapto, Senin.

Baca juga: Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023

Ambrolnya dinding belakang rumah tersebut menyebabkan bongkahan dan retakan bangunan menghantam rumah lainnya yang berada di bawahnya dan letaknya saling berdekatan.

Demi keselamatan bersama, lima kepala keluarga yang terdampak langsung mengungsi ke tempat lebih aman.

“Karena bangunannya saling berdekatan dan rawan susulan, ada lima KK yang sementara harus mengungsi,” ujar Suprapto.

Selain merusak bangunan rumah warga, hujan lebat juga mengakibatkan air meluber ke jalan lingkungan dan merendam sejumlah rumah warga dengan ketinggian air mencapai mata kaki.

Namun, genangan air tersebut tidak berlangsung lama dan surut setelah hujan mereda.

Baca juga: Satu Bulan di Pengungsian, 211 Jiwa Korban Tanah Bergerak Ketanda Banyumas Tempati Huntara

Suprapto mengatakan, upaya perbaikan rumah Harsono akan dilakukan pada esok hari dengan melibatkan berbagai pihak.

“Besok rencananya akan dilakukan perbaikan secara gotong royong. Kami libatkan warga setempat bersama pemangku wilayah untuk penanganan awal agar rumah bisa segera diperbaiki dan kondisi kembali aman,” katanya.

Sementara itu, pihak desa mengimbau warga yang tinggal di wilayah perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pergerakan tanah, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang