RadarBanyuwangi.id – Minat masyarakat terhadap layanan kereta api (KA) dengan skema Public Service Obligation (PSO) terus meningkat.
Sepanjang Januari 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember mencatat 208.354 penumpang menggunakan KA PSO, naik 5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan bahwa kehadiran KA PSO adalah bentuk nyata keterlibatan pemerintah dalam menyediakan transportasi terjangkau bagi masyarakat.
Baca Juga: Wakil Rektor Untag Banyuwangi Soroti Dampak Serius dari Efisiensi Anggaran Kemendiktisaintek
Layanan ini sejalan dengan Asta Cita untuk meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan perjalanan bagi semua kalangan.
Beberapa KA PSO yang beroperasi di wilayah Daop 9 Jember meliputi KA Sritanjung (Ketapang-Lempuyangan PP), KA Tawangalun (Ketapang-Malang Kota Lama PP), dan KA Probowangi (Ketapang-Surabaya Gubeng PP).
Selain itu, KA Pandanwangi juga menjadi pilihan favorit masyarakat Jember dan Banyuwangi dengan tarif hanya Rp8.000.
Baca Juga: Ciptakan Produk Ramah Lingkungan, Peserta BRI UMKM EXPO(RT) Ini Olah Limbah Jati Jadi Produk Multifungsi
KA PSO tidak hanya membantu masyarakat menghemat biaya transportasi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
Dengan tiket murah, pelajar, pekerja, dan pelaku usaha kecil dapat lebih mudah beraktivitas dan mengalokasikan anggaran mereka untuk kebutuhan lainnya.
Pemerintah juga mendorong penggunaan transportasi massal yang lebih ramah lingkungan dengan menghadirkan layanan KA yang terhubung dengan moda transportasi lainnya.
Baca Juga: BEM Untag Banyuwangi Desak Presiden Prabowo Kaji Ulang Kebijakan Efisiensi Anggaran
KAI Daop 9 Jember memastikan perjalanan KA PSO tetap mengedepankan keselamatan, kenyamanan, serta pemerataan akses transportasi bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Melalui KA PSO, KAI tak hanya menyediakan layanan transportasi murah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” pungkas Cahyo. (*)