RadarBanyuwangi.id – Kabar duka menyelimuti dunia pendakian tanah air. Mbok Yem, penjaga warung legendaris di puncak Gunung Lawu, telah berpulang dalam usia 82 tahun.
Sosoknya dikenal luas oleh para pendaki sebagai pelayan setia yang selalu menyambut dengan sepiring pecel hangat di tengah dinginnya ketinggian.
Di balik keramahan itu, ada satu sosok yang selalu menemani Mbok Yem selama bertahun-tahun, seekor monyet bernama Temon.
Baca Juga: WhatsApp Tambah Proteksi Chat, Begini Cara Aktifkan Fitur Privasi Terbaru
Temon adalah seekor monyet ekor panjang atau dikenal sebagai Macaca fascicularis, primata dari famili Cercopithecidae yang memiliki ekor yang sangat panjang, bahkan bisa mencapai 127 persen dari panjang kepala dan badannya. Beberapa laporan mencatat ekornya bisa mencapai lebih dari 2,2 meter.
Monyet ini memiliki bulu berwarna abu-abu kecoklatan hingga kemerahan, wajah khas berwarna abu dengan kumis yang menonjol di pipinya.
Matanya menghadap ke depan, mendukung penglihatan binokular yang penting dalam interaksi sosial dan mencari makanan di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Fakta dan Catatan Menarik yang Terangkum dari Pekan ke-29 Liga 1 Musim 2024/2025
Ukuran tubuh Temon dan spesiesnya berkisar antara 40-47 cm, dengan berat jantan dewasa bisa mencapai 7 kg. Ekornya berwarna keabu-abuan hingga kemerahan sepanjang 50-60 cm.
Mereka adalah hewan omnivora, yang memakan berbagai jenis makanan seperti buah, daun, serangga, jamur, bahkan kepiting dan tanah liat.
Macaca fascicularis terkenal karena kemampuannya bertahan hidup di beragam lingkungan, mulai dari hutan primer, daerah pesisir, hingga kawasan yang telah terganggu oleh aktivitas manusia.
Baca Juga: Era Baru Dimulai, Mesin F1 Buatan Amerika Akan Debut di Grid pada 2029
Inilah yang membuat Temon dapat hidup berdampingan dengan manusia di kawasan Gunung Lawu, terutama bersama Mbok Yem.
Monyet ekor panjang dibagi dalam kelompok umur, yakni bayi, anakan, remaja, betina dewasa, dan jantan dewasa.
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Kabar duka menyelimuti dunia pendakian tanah air. Mbok Yem, penjaga warung legendaris di puncak Gunung Lawu, telah berpulang dalam usia 82 tahun.
Sosoknya dikenal luas oleh para pendaki sebagai pelayan setia yang selalu menyambut dengan sepiring pecel hangat di tengah dinginnya ketinggian.
Di balik keramahan itu, ada satu sosok yang selalu menemani Mbok Yem selama bertahun-tahun, seekor monyet bernama Temon.
Baca Juga: WhatsApp Tambah Proteksi Chat, Begini Cara Aktifkan Fitur Privasi Terbaru
Temon adalah seekor monyet ekor panjang atau dikenal sebagai Macaca fascicularis, primata dari famili Cercopithecidae yang memiliki ekor yang sangat panjang, bahkan bisa mencapai 127 persen dari panjang kepala dan badannya. Beberapa laporan mencatat ekornya bisa mencapai lebih dari 2,2 meter.
Monyet ini memiliki bulu berwarna abu-abu kecoklatan hingga kemerahan, wajah khas berwarna abu dengan kumis yang menonjol di pipinya.
Matanya menghadap ke depan, mendukung penglihatan binokular yang penting dalam interaksi sosial dan mencari makanan di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Fakta dan Catatan Menarik yang Terangkum dari Pekan ke-29 Liga 1 Musim 2024/2025
Ukuran tubuh Temon dan spesiesnya berkisar antara 40-47 cm, dengan berat jantan dewasa bisa mencapai 7 kg. Ekornya berwarna keabu-abuan hingga kemerahan sepanjang 50-60 cm.
Mereka adalah hewan omnivora, yang memakan berbagai jenis makanan seperti buah, daun, serangga, jamur, bahkan kepiting dan tanah liat.
Macaca fascicularis terkenal karena kemampuannya bertahan hidup di beragam lingkungan, mulai dari hutan primer, daerah pesisir, hingga kawasan yang telah terganggu oleh aktivitas manusia.
Baca Juga: Era Baru Dimulai, Mesin F1 Buatan Amerika Akan Debut di Grid pada 2029
Inilah yang membuat Temon dapat hidup berdampingan dengan manusia di kawasan Gunung Lawu, terutama bersama Mbok Yem.
Monyet ekor panjang dibagi dalam kelompok umur, yakni bayi, anakan, remaja, betina dewasa, dan jantan dewasa.