sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) angkat bicara soal temuan mengejutkan: ratusan ribu penerima bansos diduga ikut judi online.
Dalam wawancara bersama TVOne pada Minggu (6/7/2025), Gus Ipul menegaskan rekening penerima bansos yang terbukti dipakai untuk judi online akan dievaluasi, bahkan bisa dicoret dari daftar penerima.
“Kami akan melakukan edukasi dan evaluasi. Kalau pelanggarannya berat, bansos bisa tidak diberikan lagi,” tegasnya.
Temuan PPATK: 571.410 NIK Terlibat
Hasil koordinasi Kemensos dengan PPATK menemukan data mencengangkan. Dari 28,4 juta NIK penerima bansos, ada 571.410 NIK yang terindikasi pemain judi online.
Baca Juga: PHK Gudang Garam Ramai di Media Sosial, Masyarakat Soroti Dampak Sosial
Ketua Tim Humas PPATK M. Natsir mengungkap, sejak 2022–2024 tercatat lebih dari 7,5 juta transaksi judi dengan nilai deposit Rp957 miliar hanya dari satu bank.
“Kalau ditelusuri lebih jauh, angkanya bisa lebih besar,” katanya.
Arahan Presiden Prabowo
Langkah ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo agar bansos benar-benar tepat sasaran.
Data rekening yang mencurigakan kini resmi diserahkan Kemensos ke PPATK untuk investigasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ulang Tahun Megawati Hangestri Dirayakan Lebih Cepat di Turki, Ternyata Ini Alasannya!
Selain soal judi online, ada juga temuan rekening penerima bansos dengan saldo lebih dari Rp1–2 juta. Padahal, bansos umumnya langsung dipakai untuk kebutuhan pokok.
Sanksi dan Partisipasi Publik
Gus Ipul menegaskan, pendamping PKH juga bisa ikut dievaluasi bila Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mereka dampingi terlibat penyalahgunaan.
Masyarakat pun diajak berperan aktif melaporkan kecurangan. Hingga kini, sudah ada lebih dari 500 ribu laporan warga terkait dugaan bansos tidak tepat sasaran.
“Yang butuh silakan daftar. Kalau ada penyalahgunaan, bisa dilaporkan lewat RT/RW, aplikasi, atau call center Kemensos,” jelas Gus Ipul.
Page 2

Minggu, 7 September 2025 | 18:30 WIB
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) angkat bicara soal temuan mengejutkan: ratusan ribu penerima bansos diduga ikut judi online.
Dalam wawancara bersama TVOne pada Minggu (6/7/2025), Gus Ipul menegaskan rekening penerima bansos yang terbukti dipakai untuk judi online akan dievaluasi, bahkan bisa dicoret dari daftar penerima.
“Kami akan melakukan edukasi dan evaluasi. Kalau pelanggarannya berat, bansos bisa tidak diberikan lagi,” tegasnya.
Temuan PPATK: 571.410 NIK Terlibat
Hasil koordinasi Kemensos dengan PPATK menemukan data mencengangkan. Dari 28,4 juta NIK penerima bansos, ada 571.410 NIK yang terindikasi pemain judi online.
Baca Juga: PHK Gudang Garam Ramai di Media Sosial, Masyarakat Soroti Dampak Sosial
Ketua Tim Humas PPATK M. Natsir mengungkap, sejak 2022–2024 tercatat lebih dari 7,5 juta transaksi judi dengan nilai deposit Rp957 miliar hanya dari satu bank.
“Kalau ditelusuri lebih jauh, angkanya bisa lebih besar,” katanya.
Arahan Presiden Prabowo
Langkah ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo agar bansos benar-benar tepat sasaran.
Data rekening yang mencurigakan kini resmi diserahkan Kemensos ke PPATK untuk investigasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ulang Tahun Megawati Hangestri Dirayakan Lebih Cepat di Turki, Ternyata Ini Alasannya!
Selain soal judi online, ada juga temuan rekening penerima bansos dengan saldo lebih dari Rp1–2 juta. Padahal, bansos umumnya langsung dipakai untuk kebutuhan pokok.
Sanksi dan Partisipasi Publik
Gus Ipul menegaskan, pendamping PKH juga bisa ikut dievaluasi bila Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mereka dampingi terlibat penyalahgunaan.
Masyarakat pun diajak berperan aktif melaporkan kecurangan. Hingga kini, sudah ada lebih dari 500 ribu laporan warga terkait dugaan bansos tidak tepat sasaran.
“Yang butuh silakan daftar. Kalau ada penyalahgunaan, bisa dilaporkan lewat RT/RW, aplikasi, atau call center Kemensos,” jelas Gus Ipul.