Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tidak Diberi Uang, Pengamen di Traffic Light Mojopanggung Banyuwangi Hajar Sopir Truk

tidak-diberi-uang,-pengamen-di-traffic-light-mojopanggung-banyuwangi-hajar-sopir-truk
Tidak Diberi Uang, Pengamen di Traffic Light Mojopanggung Banyuwangi Hajar Sopir Truk

RADAR BANYUWANGI – Keberadaan pengamen yang mangkal di sejumlah traffic light sangat meresahkan pengguna jalan.

Bukan hanya mengganggu ketertiban, kehadiran para pengamen juga kerap mengganggu pengendara yang melintas.

Baca Juga: Kereta Api Kini Bernuansa Lebaran, Ada Karakter Lucu Temani Perjalanan Mudik di KA Rute Banyuwangi-Jakarta

Kamis kemarin (13/3), sejumlah pengamen yang mangkal di traffic light Mojopanggung, Giri, Banyuwangi, memukuli sopir truk lantaran tidak diberi uang.

Ketiga pengamen tersebut berinisial AR, 23, warga Kelurahan Tukangkayu serta R, 41, dan S, 19, keduanya warga Kelurahan Bakungan.

Ketiga pengamen tersebut memukuli sopir truk, Nurhakim, 72, warga Kelurahan Karangrejo, lantaran menolak dimintai uang.

Ketiga pengamen arogan tersebut mati kutu usai diamankan di Mapolsek Giri. Ketiganya merengek di hadapan polisi supaya tidak diproses hukum.

Baca Juga: Pondok Ramadan SMPN 2 Banyuwangi. Ratusan Siswa Dapat Bekal 5 ”Rukun” Bermedsos

Setelah dilakukan mediasi oleh aparat Polsek Giri, ketiga pengamen tersebut dimaafkan oleh korban. Ketiganya membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

”Antara pengamen dan sopir truk sudah berdamai. Pengamen tersebut memukul sopir truk menggunakan gitar kecil,” ujar Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono.

Budi mengatakan, insiden tersebut berawal saat ketiga orang tersebut mengamen di traffic light Mojopanggung. Saat itu, truk yang disopiri Nurhakim berhenti karena rambu traffic light menyala merah.

”Saat truk berhenti, ketiganya mengamen dan meminta uang kepada para korban. Namun, oleh korban tidak diberi,” katanya.

Baca Juga: Penumpang KA Ekonomi Meningkat, KAI Hadirkan Kereta Api Baru yang Lebih Nyaman

Merasa permintaannya ditolak, para pengamen tersebut marah sembari memaki-maki korban. Geram dengan ulah para pengamen, sopir truk menghentikan kendaraannya di pinggir jalan.


Page 2


Page 3

RADAR BANYUWANGI – Keberadaan pengamen yang mangkal di sejumlah traffic light sangat meresahkan pengguna jalan.

Bukan hanya mengganggu ketertiban, kehadiran para pengamen juga kerap mengganggu pengendara yang melintas.

Baca Juga: Kereta Api Kini Bernuansa Lebaran, Ada Karakter Lucu Temani Perjalanan Mudik di KA Rute Banyuwangi-Jakarta

Kamis kemarin (13/3), sejumlah pengamen yang mangkal di traffic light Mojopanggung, Giri, Banyuwangi, memukuli sopir truk lantaran tidak diberi uang.

Ketiga pengamen tersebut berinisial AR, 23, warga Kelurahan Tukangkayu serta R, 41, dan S, 19, keduanya warga Kelurahan Bakungan.

Ketiga pengamen tersebut memukuli sopir truk, Nurhakim, 72, warga Kelurahan Karangrejo, lantaran menolak dimintai uang.

Ketiga pengamen arogan tersebut mati kutu usai diamankan di Mapolsek Giri. Ketiganya merengek di hadapan polisi supaya tidak diproses hukum.

Baca Juga: Pondok Ramadan SMPN 2 Banyuwangi. Ratusan Siswa Dapat Bekal 5 ”Rukun” Bermedsos

Setelah dilakukan mediasi oleh aparat Polsek Giri, ketiga pengamen tersebut dimaafkan oleh korban. Ketiganya membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

”Antara pengamen dan sopir truk sudah berdamai. Pengamen tersebut memukul sopir truk menggunakan gitar kecil,” ujar Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono.

Budi mengatakan, insiden tersebut berawal saat ketiga orang tersebut mengamen di traffic light Mojopanggung. Saat itu, truk yang disopiri Nurhakim berhenti karena rambu traffic light menyala merah.

”Saat truk berhenti, ketiganya mengamen dan meminta uang kepada para korban. Namun, oleh korban tidak diberi,” katanya.

Baca Juga: Penumpang KA Ekonomi Meningkat, KAI Hadirkan Kereta Api Baru yang Lebih Nyaman

Merasa permintaannya ditolak, para pengamen tersebut marah sembari memaki-maki korban. Geram dengan ulah para pengamen, sopir truk menghentikan kendaraannya di pinggir jalan.