Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tim Salvage Tiba di Banyuwangi, Pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya Segera Dimulai

tim-salvage-tiba-di-banyuwangi,-pengangkatan-kmp-tunu-pratama-jaya-segera-dimulai
Tim Salvage Tiba di Banyuwangi, Pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya Segera Dimulai

radarbanyuwangi.jawapos.com – Harapan keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya segera diangkat ke permukaan tampaknya mulai terwujud.

Senin pagi (11/8), tim Salvage Forensik (Salfor) dari Kesatuan Penjagaan Laut  dan Pantai (KPLP) sudah tiba di Banyuwangi.

Mereka menyiapkan rencana pengangkatan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali pada awal Juli 2025 lalu.

Rencana pengangkatan kapal milik PT Raputra Jaya asal Balikpapan itu sempat tarik ulur.

Bukan tanpa alasan, biaya pengangkatan kapal berbobot mati 955 ton itu berada di angka USD 6 Juta atau sekitar Rp 97,65 miliar.

Padahal, dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), nilai asuransi dari KMP Tunu berada di angka sekitar Rp 57,4 miliar.

Dari pihak asuransi mengcover wreck removal and pollution kapal senilai USD 3 juta atau jika dikurskan ke mata uang rupiah sekitar Rp 47,4 miliar.

Dan asuransi maritim yang mengcover hull and machinery sebesar Rp 10 miliar.

Artinya dibutuhkan anggaran lebih dari Rp 40 miliar yang harus ditanggung perusahaan untuk bisa melanjutkan proses pengangkatan bangkai kapal.

Istri dari salah satu anak buah kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya, Isniyah berharap bangkai kapal tetap bisa diangkat.

Meskipun nantinya dia  harus menerima kenyataan jika suaminya sudah dalam kondisi meninggal dunia di dalam kapal.

“Setidaknya bisa dimakamkan dengan layak, saya berharap kapal tetap bisa diangkat,” kata ibu satu anak itu.

Dari data yang diolah Radar Banyuwangi, sudah ada 49 korban yang berhasil dievakuasi. Rinciannya, 30 penumpang selamat dan 19 meninggal dunia.

Dari 49 penumpang, hanya 16 orang yang masuk dalam manifes. Sedangkan 33 orang tidak terdaftar. Jika mengacu data manifes jumlah penumpang 65 orang.


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Harapan keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya segera diangkat ke permukaan tampaknya mulai terwujud.

Senin pagi (11/8), tim Salvage Forensik (Salfor) dari Kesatuan Penjagaan Laut  dan Pantai (KPLP) sudah tiba di Banyuwangi.

Mereka menyiapkan rencana pengangkatan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali pada awal Juli 2025 lalu.

Rencana pengangkatan kapal milik PT Raputra Jaya asal Balikpapan itu sempat tarik ulur.

Bukan tanpa alasan, biaya pengangkatan kapal berbobot mati 955 ton itu berada di angka USD 6 Juta atau sekitar Rp 97,65 miliar.

Padahal, dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), nilai asuransi dari KMP Tunu berada di angka sekitar Rp 57,4 miliar.

Dari pihak asuransi mengcover wreck removal and pollution kapal senilai USD 3 juta atau jika dikurskan ke mata uang rupiah sekitar Rp 47,4 miliar.

Dan asuransi maritim yang mengcover hull and machinery sebesar Rp 10 miliar.

Artinya dibutuhkan anggaran lebih dari Rp 40 miliar yang harus ditanggung perusahaan untuk bisa melanjutkan proses pengangkatan bangkai kapal.

Istri dari salah satu anak buah kapal (ABK) KMP Tunu Pratama Jaya, Isniyah berharap bangkai kapal tetap bisa diangkat.

Meskipun nantinya dia  harus menerima kenyataan jika suaminya sudah dalam kondisi meninggal dunia di dalam kapal.

“Setidaknya bisa dimakamkan dengan layak, saya berharap kapal tetap bisa diangkat,” kata ibu satu anak itu.

Dari data yang diolah Radar Banyuwangi, sudah ada 49 korban yang berhasil dievakuasi. Rinciannya, 30 penumpang selamat dan 19 meninggal dunia.

Dari 49 penumpang, hanya 16 orang yang masuk dalam manifes. Sedangkan 33 orang tidak terdaftar. Jika mengacu data manifes jumlah penumpang 65 orang.