Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Titik Genangan Bertambah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Drainase Tua, tak Mampu Tampung Debit Air

BANYUWANGI – Di Kota Banyuwangi, titik genangan air saat hujan terus bertambah. Semula hanya ada 10 titik, tapi kini jumlah itu bertambah. Selama ini genangan hanya terlihat di sepanjang jalan poros, mulai Jalan A. Yani hingga Jalan Adi Sucipto. Namun, sejak beberapa hari terakhir, titik genangan juga terlihat di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Kertosari. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Arief Setiawan mengatakan, sebelum musim hujan pihaknya sudah mendata titik-titik genangan.

Salah satu yang cukup parah adalah depan kantor Pemkab Banyuwangi. Jika hujan lebat, depan kantor Pemkab Banyuwangi itu hampir dipastikan tergenang air cukup tinggi. Kalau hujan cepat reda, genangan itu tidak berlangsung lama. “Lama genangan berkisar antara 15 hingga 30 menit,” ungkap Arief. Arief mengatakan, sebelum musim hujan pihaknya sudah membersihkan saluran drainase. Tumpukan tanah di dalam drainase juga sudah diangkat. Namun, meski sudah dibersihkan, air tetap menggenang. “Kesimpulan kita, genangan air itu bukan karena drainase kotor, tapi drainase tidak mampu menampung volume air hujan,” katanya.

Dikatakan, debit air hujan yang turun tidak sebanding dengan kapasitas drainase yang ada. Selain Jalan A. Yani dan Adi Sucipto, genangan air juga terlihat di Jalan Brawijaya, depan Terminal Karangente. “Setiap hujan lebat, titik genangan bertambah. Penyebabnya, kapasitas drainase tidak memadai,” tegasnya. Untuk mengatasi beberapa genangan itu, jelas Arief, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, melakukan peremajaan sejumlah drainase. Usia drainase di Banyuwangi cukup tua. Drainase yang dibangun beberapa tahun silam tersebut dibangun secara manual.

“Idealnya saluran drainase di dalam kota harus menggunakan box culvert. Hanya saja, anggarannya cukup besar,” tegasnya. Jika semua drainase diubah menggunakan box culvert, kemungkinan besar genangan air akan sangat jarang terjadi. Selain melakukan peremajaan drainase, solusi paling cepat adalah menambah area resapan di sepanjang titik genangan. Perkantoran di sepanjang Jalan A. Yani dan Adi Sucipto harus membangun lebih banyak area resapan air.  Jika itu dilakukan, air hujan tidak akan mengalir semua ke saluran drainase, karena sebagian ditampung di area resapan tersebut. ”Pada musim hujan ini, ayo kita menyimpan air melalui sumur-sumur resapan di tempat kita masing-masing,” katanya. (radar)