TEGALDLIMO –Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi meninggal dunia di Negeri Ginseng. Deny Ashari, 24, warga Dusun Kaliwungu, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, meninggal dunia di negara tempatnya bekerja.
Korban meninggal Korea Selatan pada Selasa silam (13/9). Penyebab kematian Deny masih cukup misterius. Sebelumnya, pemuda yang bekerja di salah satu perusahaan peleburan besi di Kota Incheon, Korea Selatan, itu tak pernah mengeluh dan tidak memiliki riwayat penyakit apa pun.
“Kalau penyebabnya, kata orang Jawa itu kelindihen, seperti tertekan saat tidur,” ujar Edi Mutono, tetangga korban yang juga sesama TKI di Korea Selatan. Sejak setahun mengadu nasib di Korea Selatan, terang Edi, korban memang bekerja cukup keras. Bahkan informasinya, korban sering bekerja dari pagi hingga larut malam.
“Mungkin juga kecapekan, saya tidak tahu penyebab pastinya,” ungkap Edi Mutono. Sementara itu, jenazah TKI kelahiran 28 Februari 1992 itu telah diterbangkan ke tanah air melalui Bandara Udara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis sore lalu (22/9).
Jenazah dijemput sejumlah perwakilan dari Badan Nasional Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP4TKI) Provinsi Bali, Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Banyuwangi, dan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata.
Jenazah tiba di Bandara Ngurah Rai Bali pada Kamis sore (22/9). Setiba di bandara langsung dinaikkan mobil ambulans milik Departemen Sosial Ikawangi Dewata menuju ke rumah duka di Banyuwangi. “Kita dapat kabar dari keluarga, turun dari Bandara Ngurai Rai langsung kita bantu pemulangannya,” ujar Ketua Ikawangi Dewata, Bambang Sutiyono.
Mobil jenazah tiba di rumah duka di Dusun Kaliwungu, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo pada Jumat pukul 00.30. Kedatangan jenazah disambut hujan tangis dari keluarga, saudara, dan kerabat. “Almarhum selama hidup di sekitar sini tidak pernah hura-hura, selalu bertindak baik,” ujar Ali Bisri, guru yang juga kerabat korban. (radar)