radarbanyuwangi.jawapos.com – Panggung Hiburan Rakyat yang digelar dalam rangka pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina diwarnai duka.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden desak-desakan massa di area Alun-Alun Garut, Jumat (18/7) siang.
Salah satu korban yang meninggal dunia diketahui merupakan anggota Polri dari Polres Garut, yakni Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Selain itu, dua korban lainnya adalah warga sipil—seorang bocah perempuan berusia 8 tahun dan seorang perempuan lanjut usia.
Baca Juga: Bangunan Pinggir Sungai di Bekasi Dibongkar Gubernur Jawa Barat, Emak-Emak Serbu Dedy Mulyadi Tuntut Uang Ganti Kontrakan, Ini Tanggapannya
Insiden memilukan ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, tak lama setelah umat Muslim menunaikan Salat Jumat.
Ribuan warga memadati area sekitar Lapangan Otista atau Alun-Alun Garut, yang menjadi lokasi digelarnya acara hiburan rakyat tersebut.
Menurut kesaksian warga, suasana mulai tak terkendali saat massa berdesakan di pintu masuk Pendopo Garut. Situasi berubah menjadi chaos begitu gerbang dibuka.
“(Massa) datang dari pagi. Tadi siang mulai ramai. Desak-desakan terjadi di gerbang,” ujar Nelis, seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi.
Baca Juga: Tegas! Mulai 14 Juli, Gubernur Dedi Mulyadi Intruksikan Siswa di Jawa Barat Masuk Sekolah Pukul 06.30
Beberapa warga dilaporkan tergeletak lemas hingga tak sadarkan diri akibat dorong-dorongan. Sejumlah ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Salah satu korban, Vania Aprilia (8), mengembuskan napas terakhirnya dalam insiden tersebut.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh ibunya ke beberapa media, Mela Puri. “Iya, anak saya (meninggal),” ucapnya dengan mata sembab.
Berikut identitas lengkap ketiga korban jiwa:
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Panggung Hiburan Rakyat yang digelar dalam rangka pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina diwarnai duka.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden desak-desakan massa di area Alun-Alun Garut, Jumat (18/7) siang.
Salah satu korban yang meninggal dunia diketahui merupakan anggota Polri dari Polres Garut, yakni Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Selain itu, dua korban lainnya adalah warga sipil—seorang bocah perempuan berusia 8 tahun dan seorang perempuan lanjut usia.
Baca Juga: Bangunan Pinggir Sungai di Bekasi Dibongkar Gubernur Jawa Barat, Emak-Emak Serbu Dedy Mulyadi Tuntut Uang Ganti Kontrakan, Ini Tanggapannya
Insiden memilukan ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, tak lama setelah umat Muslim menunaikan Salat Jumat.
Ribuan warga memadati area sekitar Lapangan Otista atau Alun-Alun Garut, yang menjadi lokasi digelarnya acara hiburan rakyat tersebut.
Menurut kesaksian warga, suasana mulai tak terkendali saat massa berdesakan di pintu masuk Pendopo Garut. Situasi berubah menjadi chaos begitu gerbang dibuka.
“(Massa) datang dari pagi. Tadi siang mulai ramai. Desak-desakan terjadi di gerbang,” ujar Nelis, seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi.
Baca Juga: Tegas! Mulai 14 Juli, Gubernur Dedi Mulyadi Intruksikan Siswa di Jawa Barat Masuk Sekolah Pukul 06.30
Beberapa warga dilaporkan tergeletak lemas hingga tak sadarkan diri akibat dorong-dorongan. Sejumlah ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Salah satu korban, Vania Aprilia (8), mengembuskan napas terakhirnya dalam insiden tersebut.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh ibunya ke beberapa media, Mela Puri. “Iya, anak saya (meninggal),” ucapnya dengan mata sembab.
Berikut identitas lengkap ketiga korban jiwa:







