radarbanyuwangi.jawapos.com – Pelabuhan penyeberangan Ketapang akhirnya mendatangkan armada tambahan untuk mengurai kepadatan antrean.
Jumat (25/7) ASDP menarik KMP Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara ke dalam lintasan Ketapang- Gilimanuk
Kapal milik anak perusahaan ASDP Indonesia Ferry itu dikerahkan untuk bisa mengurai antrean tronton yang belum sepenuhnya terurai hingga kemarin. Kapal tersebut dioperasikan di Dermaga Bulusan.
“Sore ini (kemarin) berangkat dari galangan di Tanjung Perak Surabaya dan akan tengah malam nanti,” kata Kepala Cabang Banyuwangi PT Jembatan Nusantara, Faisal Taufik.
KMP Gading Nusantara sebelumnya beroperasi di lintasan penyeberangan Padangbai-Lembar.
Kapal dengan kapasitas 40 kendaraan campuran itu baru saja menjalani docking di Surabaya sebelum diberangkatkan ke Selat Bali.
“Hari ini selesai galangan. Dengan kondisi kemacetan di sini, kapal dikirim ke Banyuwangi. Kualifikasinya bisa digunakan untuk memuat tronton,” imbuh Faisal.
Sementara itu, kemacetan panjang menuju Pelabuhan Ketapang mulai terurai. Hingga pukul 19.00 tadi malam, ekor kemacetan kendaraan sampai Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Jarak dari Pelabuhan Ketapang sekitar 12 kilometer. Berkat tambahan kapal dan penerapan aturan ketat berkendara, kemacetan tidak sampai ke Bajulmati.
General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan, sumber kepadatan yang ada berasal dari banyaknya tronton yang tidak bisa terangkut akibat berkurangnya jumlah kapal di Pelabuhan LCM.
Normalnya, minimal ada sembilan kapal yang beroperasi di dermaga LCM. Namun, pasca tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, ada 15 kapal yang masuk dalam kategori harus diperbaiki sehingga seluruhnya dikeluarkan dari lintasan.
Saat ini beberapa dari kapal-kapal tersebut sudah beroperasi. Akan tetapi, jumlahnya tetap belum bisa mencukupi kebutuhan angkutan truk tronton yang terus menerus datang ke Pelabuhan.
“Keberadaan KMP Gading Nusantara kami harap bisa menambah kekuatan untuk melayani pemuatan tronton. Saat ini di dermaga LCM, ada enam kapal yang melayani penyeberangan untuk mengangkut truk-truk bertonase lebih dari 35 ton,” kata Yannes
Dia memastikan seluruh persyaratan untuk melayani penyeberangan juga sudah didapat. Mulai dari izin BPTD dan KSOP agar KMP Gading Nusantara bisa beroperasi di Selat Bali.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Pelabuhan penyeberangan Ketapang akhirnya mendatangkan armada tambahan untuk mengurai kepadatan antrean.
Jumat (25/7) ASDP menarik KMP Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara ke dalam lintasan Ketapang- Gilimanuk
Kapal milik anak perusahaan ASDP Indonesia Ferry itu dikerahkan untuk bisa mengurai antrean tronton yang belum sepenuhnya terurai hingga kemarin. Kapal tersebut dioperasikan di Dermaga Bulusan.
“Sore ini (kemarin) berangkat dari galangan di Tanjung Perak Surabaya dan akan tengah malam nanti,” kata Kepala Cabang Banyuwangi PT Jembatan Nusantara, Faisal Taufik.
KMP Gading Nusantara sebelumnya beroperasi di lintasan penyeberangan Padangbai-Lembar.
Kapal dengan kapasitas 40 kendaraan campuran itu baru saja menjalani docking di Surabaya sebelum diberangkatkan ke Selat Bali.
“Hari ini selesai galangan. Dengan kondisi kemacetan di sini, kapal dikirim ke Banyuwangi. Kualifikasinya bisa digunakan untuk memuat tronton,” imbuh Faisal.
Sementara itu, kemacetan panjang menuju Pelabuhan Ketapang mulai terurai. Hingga pukul 19.00 tadi malam, ekor kemacetan kendaraan sampai Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Jarak dari Pelabuhan Ketapang sekitar 12 kilometer. Berkat tambahan kapal dan penerapan aturan ketat berkendara, kemacetan tidak sampai ke Bajulmati.
General Manager ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan, sumber kepadatan yang ada berasal dari banyaknya tronton yang tidak bisa terangkut akibat berkurangnya jumlah kapal di Pelabuhan LCM.
Normalnya, minimal ada sembilan kapal yang beroperasi di dermaga LCM. Namun, pasca tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, ada 15 kapal yang masuk dalam kategori harus diperbaiki sehingga seluruhnya dikeluarkan dari lintasan.
Saat ini beberapa dari kapal-kapal tersebut sudah beroperasi. Akan tetapi, jumlahnya tetap belum bisa mencukupi kebutuhan angkutan truk tronton yang terus menerus datang ke Pelabuhan.
“Keberadaan KMP Gading Nusantara kami harap bisa menambah kekuatan untuk melayani pemuatan tronton. Saat ini di dermaga LCM, ada enam kapal yang melayani penyeberangan untuk mengangkut truk-truk bertonase lebih dari 35 ton,” kata Yannes
Dia memastikan seluruh persyaratan untuk melayani penyeberangan juga sudah didapat. Mulai dari izin BPTD dan KSOP agar KMP Gading Nusantara bisa beroperasi di Selat Bali.