Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Truk Besar Nyelonong di Jalan Kota Genteng, Jalan Macet Total Karena Balik Arah di Jalur Terlarang

truk-besar-nyelonong-di-jalan-kota-genteng,-jalan-macet-total-karena-balik-arah-di-jalur-terlarang
Truk Besar Nyelonong di Jalan Kota Genteng, Jalan Macet Total Karena Balik Arah di Jalur Terlarang
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Kedisiplinan berlalu lintas di pusat Kota Genteng, tampaknya benar-benar payah. Meski sudah dipasang larangan kendaraan besar masuk ke pusat kota di Jalan Gajah Mada, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, tapi masih banyak yang tidak menaati.

Truk tronton ekspedisi yang membawa angkutan penuh, tidak hanya nyelonong masuk ke jalan raya pertokoan dan pasar di pusat kota, tapi truk ini malah putar balik di jalan raya itu, Senin (4/12). “Kendaraan besar seperti truk dan tangki masih sering masuk ke Kota Genteng, padahal itu larangan,” cetus Plt Kapolsek Genteng, Iptu Nanang Wardhana.

Selama ini, terang Nanang, banyaknya truk besar yang masuk ke jalur kota itu, membuat jalan raya semakin macet. Padahal selama ini, jalan di pusat pertokoan itu setiap pagi dan siang sudah macet. “Banner larangan masuk yang kita pasang, sering rusak dan dirobek, saya tidak tahu siapa yang merobek,” ucapnya.

Karena banner yang rusak itu, jelas dia, informasi pengalihan arus lalu lintas untuk truk besar dari arah timur harus melewati Jalan Hasyim Asyari Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, sering tidak diketahui para sopir. “Kalau sopir asli sini sudah tahu (ada larangan), yang melanggar itu kebanyakan sopir dari luar daerah,” ucapnya.

Baca Juga: Mobil Toyota Kijang Tabrak Motor dan Toko, Sopir Mobil Mengantuk, Akan Injak Rem keliru Gas

Nanang yang juga Kanit Lantas Polsek Genteng ini menyatakan penjagaan jalan menuju pusat kota itu akan diperketat menjelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Selain diberi banner, nanti akan dijaga anggota, karena volume kendaraan akan naik dan rawan terjadi kemacetan,” ucapnya.

Dari pamantaunnya, jelas dia, sedikitnya lima kendaraan besar melewati jalur terlarang itu setiap harinya. Kendaraan besar itu, harus putar balik karena ditegur warga, dan itu membuat kemacetan. “Ketika kami di lapangan, pasti ditegur dan diberi pengertian,” tandasnya.

Untuk Nataru, masih kata dia, seperti biasa Polsek Genteng akan membuat Pos Keamanan dan Kesehatan yang kemungkinan dibuat di depan terminal lama. “Dalam waktu dekat ini akan segera kita bangun (pos keamanan),” ucapnya.

Salah satu pedagang pakaian di dekat Masjid Besar Baiturrahman, Nur Khotib, 45, mengatakan sering memberi tahu sopir kendaraan besar yang nyelonong masuk ke Jalan Gajah Mada. “Saya jualan di pinggir jalan, sering ngasih tahu sopir,” cetusnya.(sas/abi)

Sumber: Jawa Pos Radar Genteng