Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Truk dan Pikap Serbu Jalur Kawah Ijen! Rute Wisata Berubah Jadi Jalan Alternatif Paling Ekstrem

truk-dan-pikap-serbu-jalur-kawah-ijen!-rute-wisata-berubah-jadi-jalan-alternatif-paling-ekstrem
Truk dan Pikap Serbu Jalur Kawah Ijen! Rute Wisata Berubah Jadi Jalan Alternatif Paling Ekstrem

radarbanyuwangi.jawapos.com – Lumpuhnya jalur utara dan selatan Banyuwangi dimanfaatkan para pengendara mencari jalan alternatif. Jalan yang dipilih adalah lewat Ijen.

Bagi pengguna jalan yang tidak mau terjebak kemacetan di Ketapang, memang  disarankan lewat Ijen.

Setelah melewati Ijen, pengguna jalan tujuan Surabaya atau Jember bisa lewat Situbondo maupun Bondowoso.

Begitu juga sebaliknya yang dari arah Surabaya maupun Jember. Sayangnya, jika lewat Ijen banyak tanjakan dan tikungan tajam. Jika driver kurang mahir, disarankan tidak lewat di jalur ”neraka” tersebut.

Jalan alternatif tersebut sudah banyak diketahui pengguna jalan. Saking  banyaknya kendaraan yang lewat, jalan menuju Ijen juga tersendat. Pantauan Radar Banyuwangi pada pukul 13.30 Kamis (24/7),  kemacetan di kawasan Ijen mulai terjadi  sejak pagi hingga sore.

Jalanan yang seharusnya digunakan sebagai jalur wisata, kini dipadati berbagai jenis kendaraan.

Mulai mobil pribadi, travel, hingga truk bermuatan berat. Kendaraan-kendaraan besar terpaksa melintasi jalur berbahaya ini lantaran tidak ada pilihan lain setelah dua jalur utama, Gumitir ditutup dan jalan pantura Ketapang-Situbondo lumpuh total.

Fajar, salah seorang sopir truk bermuatan udang yang ingin menuju Surabaya mengungkapkan, ia terpaksa melewati jalur Ijen karena kemacetan parah di jalur Ketapang.

 “Saya sempat terjebak hampir 5 jam di jalan menuju Ketapang. Mulai pukul 09.00 sampai pukul 15.00 baru bisa sampai di Bajumati. Untuk saat ini (14/7), jalur Ijen satu-satunya yang bisa dilalui tanpa terjebak macet parah,” ujar pria asal Kelurahan Singotrunan.

Pengalaman senada dirasakan Dani, sopir pikap  pengangkut cabai. Dia terpaksa melewati jalur ekstrem kawasan wisata Ijen untuk mengejar ekstimasi waktu pengiriman barang ke Surabaya.

“Pikap saya sempat mogok di area Paltuding karena tidak terbiasa dengan medan ekstrem. Saya terpaksa lewat Ijen karena mengejar waktu pengiriman ke Surabaya. Kalau lewat Ketapang, pasti terjebak macet,” ungkap Dani.

Untuk mengatasi kemacetan, personel Polsek Licin turun tangan mengatur lalu lintas di jalur Ijen. Kapolsek Licin AKP Taufan Akbar mengungkapkan, kepolisian ikut serta mengamankan jalur ini untuk mencegah kemacetan semakin parah.

Sejak pagi (24/7) situasi di jalur Ijen terpantau ramai, namun lancar. Kemacetan terjadi ketika beberapa kendaraa, terutama truk bermuatan besar gagal menanjak yang menyebabkan kendaraan di belakangnya terpaksa berhenti.

”Meski demikian, jalur Ijen masih bisa dilalui dengan relatif lancar,” ungkapnya.


Page 2


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Lumpuhnya jalur utara dan selatan Banyuwangi dimanfaatkan para pengendara mencari jalan alternatif. Jalan yang dipilih adalah lewat Ijen.

Bagi pengguna jalan yang tidak mau terjebak kemacetan di Ketapang, memang  disarankan lewat Ijen.

Setelah melewati Ijen, pengguna jalan tujuan Surabaya atau Jember bisa lewat Situbondo maupun Bondowoso.

Begitu juga sebaliknya yang dari arah Surabaya maupun Jember. Sayangnya, jika lewat Ijen banyak tanjakan dan tikungan tajam. Jika driver kurang mahir, disarankan tidak lewat di jalur ”neraka” tersebut.

Jalan alternatif tersebut sudah banyak diketahui pengguna jalan. Saking  banyaknya kendaraan yang lewat, jalan menuju Ijen juga tersendat. Pantauan Radar Banyuwangi pada pukul 13.30 Kamis (24/7),  kemacetan di kawasan Ijen mulai terjadi  sejak pagi hingga sore.

Jalanan yang seharusnya digunakan sebagai jalur wisata, kini dipadati berbagai jenis kendaraan.

Mulai mobil pribadi, travel, hingga truk bermuatan berat. Kendaraan-kendaraan besar terpaksa melintasi jalur berbahaya ini lantaran tidak ada pilihan lain setelah dua jalur utama, Gumitir ditutup dan jalan pantura Ketapang-Situbondo lumpuh total.

Fajar, salah seorang sopir truk bermuatan udang yang ingin menuju Surabaya mengungkapkan, ia terpaksa melewati jalur Ijen karena kemacetan parah di jalur Ketapang.

 “Saya sempat terjebak hampir 5 jam di jalan menuju Ketapang. Mulai pukul 09.00 sampai pukul 15.00 baru bisa sampai di Bajumati. Untuk saat ini (14/7), jalur Ijen satu-satunya yang bisa dilalui tanpa terjebak macet parah,” ujar pria asal Kelurahan Singotrunan.

Pengalaman senada dirasakan Dani, sopir pikap  pengangkut cabai. Dia terpaksa melewati jalur ekstrem kawasan wisata Ijen untuk mengejar ekstimasi waktu pengiriman barang ke Surabaya.

“Pikap saya sempat mogok di area Paltuding karena tidak terbiasa dengan medan ekstrem. Saya terpaksa lewat Ijen karena mengejar waktu pengiriman ke Surabaya. Kalau lewat Ketapang, pasti terjebak macet,” ungkap Dani.

Untuk mengatasi kemacetan, personel Polsek Licin turun tangan mengatur lalu lintas di jalur Ijen. Kapolsek Licin AKP Taufan Akbar mengungkapkan, kepolisian ikut serta mengamankan jalur ini untuk mencegah kemacetan semakin parah.

Sejak pagi (24/7) situasi di jalur Ijen terpantau ramai, namun lancar. Kemacetan terjadi ketika beberapa kendaraa, terutama truk bermuatan besar gagal menanjak yang menyebabkan kendaraan di belakangnya terpaksa berhenti.

”Meski demikian, jalur Ijen masih bisa dilalui dengan relatif lancar,” ungkapnya.