Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tunjukkan Eksistensi, Siap Rebut Emas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

atlet-downhillLICIN – Atlet balap sepeda downhill tampaknya tidak main-main dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V / 2015. Bahkan, nomor downhill mengincar medali emas dan membantu kontingen Banyuwangi untuk meraih posisi lima besar dalam ajang multi even itu.

Sampai saat ini, atlet downhill menunjukkan progress yang bagus. Hal itu berkaca pada latihan yang terus digeber. Apalagi, lintasan sirkuit dianggap cocok bagi pembalap. Kemarin, untuk kali pertama, para atlet downhill menjajal lintasan sirkuit yang terletak di Dusun Jambu, Desa Taman Sari, kecamatan Licin, atau pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (DPL) itu.

Meski cukup ekstrem, tapi pembalap cukup puas dengan medan tersebut. “Tracknya cukup rumit, tapi saya sudah puas bisa melintas sampai garis finis,” cetus atlet downhill Porprov Banyuwangi, Erlangga Adam Aldama.

Dia menyebut, keberadaan sirkuit tersebut sangat membantu para atlet untuk mengasah kemampuan. Bagi dia, latihan akan digenjot hingga menjelang detik-detik pelaksanaan even dua tahunan itu. “Saya akan berusaha keras untuk tampil maksimal,” janjinya.

Pembalap lain, Albert Wijaya menyebut, awalnya lintasan cukup sulit ditaklukkan. Tak ayal, latihan perdana diwarnai dengan berbagai insiden kecelakaan. “Jatuh sudah biasa. Semakin lama berlatih, nanti saya sudah bisa mengukur kecepatan,” tandasnya.

Sama halnya dengan rekannya, dia mengaku slap tampil habis- habisan dalam perhelatan akbar yang digeber tanggal 6 hingga 13 juni mendatang itu. Paling tidak, medali harus masuk dalam genggaman. “Saya yakin bisa,” ujarnya siswa SMA Hikmah Mandala, Banyuwangi itu.

Pelatih downhill, Dhama Andrea menyebut, motivasi para pembalap meningkat. Oleh sebab itu, dia yakin jika cabang downhill Banyuwangi bisa merebut medali dalam ajang dua tahunan itu. “Dengan kerja keras, emas akan bisa kita raih,” tandas pria asal Genteng itu.

Sebagaimana diketahui, cabang dounhill menjadi salah satu pertandingan resmi dalam ajang multi even itu, Downhill merupakan olahraga bersepeda paling ekstrem yang syarat prestasi. Bagaimana tidak, aktivitas bersepeda tersebut dilakukan di daratan yang tinggi.

Seperti di pegunungan maupun di perbukitan dengan medan yang curam. Cara yang ditempuh yaitu bersepeda dengan cara dari atas lalu menurun ke bawah. Dalam sirkuit itu, selain menurun, lintasan yang dilalui penuh rintangan.

Medan berat, jalur terjal dan berliku membuat olahraga bersepeda douwnhill syarat untuk menguji keberanian. Olahraga bersepeda paling ekstrem tersebut mulai berkembang di Banyuwangi. Selama ini, perkembangan douwnhill menunjukkan kemajuan yang pesat.

Atlet downhill semakin bersemangat setelah Banyuwangi menjadi tuan rumah ajang dua tahunan yang dihelat tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang. (radxar)