Detik.com
Dua turis blasteran yang tinggal di luar negeri ini menyukai seni dan budaya Indonesia. Mereka tidak semata-mata ingin menyenangkan orang tua.
Itulah yang dialami Yasmin dan Deena. Mereka merupakan pemuda yang mengikuti program Beasiswa Seni Budaya Indonesia yang diadakan Kementerian Luar Negeri RI. Pada program ini, para turis diajak untuk tinggal selama 2,5 bulan dan ditempatkan ke berbagai penjuru Indonesia.
Yasmin dan Deena ditempatkan di Banyuwangi, Jawa Timur. salah satu materi dan praktik yang didapatkan adalah belajar kesenian dan budaya setempat.
Mereka mengaku ketertarikan terhadap budaya dan kesenian Indonesia adalah karena kecintaan mereka terhadap seni. Selain itu, kebudayaan Indonesia, menurut mereka, memiliki keunikan tersendiri untuk dipelajari.
Selain itu, Yasmin dan Deena adalah warga negara asing yang masih memiliki aliran darah Indonesia. Darah Jawa mengalir di darah Yasmin, sedangkan Deena memiliki garis keturunan dari Yogyakarta dan Bali.
Faktor keturunan ini juga yang mendorong mereka untuk mengenal budaya nenek moyangnya, kendati bukan menjadi penduduk lokal. Menurut Yasmin, mempelajari budaya Indonesia juga adalah dalam rangka untuk mengenal dirinya.
“Aku blasteran Indonesia, Jawa Australia. Jadi aku ingin tahu budayaku. Aku juga penari di Australia, tapi bukan tradisional. Aku ingin tahu sejarah Indonesia, kalau aku bisa belajar itu, aku juga bisa belajar bahasa Indonesia, tarian Indonesia, musik Indonesia,” ujar Yasmin kepada detikTravel, Rabu (16/8/2023).
“Kalau aku belajar itu, rasaku aku belajar myself juga. Aku bisa memahami sifatku dan budayaku juga,” dia menambahkan.
Sementara itu, Deena yang sedari kecil telah terpapar oleh kesenian dan budaya Indonesia. Tetapi, di satu waktu, dia sempat bosan dengan kesenian tradisional. Kemudian, setelah beranjak dewasa, ia rindu dan kembali mencintai budaya dan kesenian Indonesia.
“Kalau saya dari kecil suka menari, ibu saya penari Bali di Melbourne. Karena waktu agak gedean dikit, kayaknya tradisional itu kurang keren, jadi pindah hip-hop. Terus pas sudah umur 20-an ingin lagi belajar, karena lihat di festival Indonesia ada penari Indonesia, kok keren,” kata Deena.
Mereka berujar bahwa terdapat kesenangan tersendiri dengan mempelajari kesenian dan budaya Indonesia. Namun bukan hanya kesenangan pribadi yang ia dapat, tapi kesenangan dari para keluarga juga muncul.
“Kayak pengen belajar tarian, budaya, terus aku lihat orang tua saya kok senang kalau lihat saya belajar tarian ini,” kata Deena.
“Ya aku juga gitu,” Yasmin menambahkan.
“Saya juga ingin bikin orang tua senang, aku juga senang karena belajar tarian bukan hip-hop tapi masih nari, masih ada rasa tarian itu. Jadi malah senang banget. Jadi saya baru saja pindah ke Bali pengen belajar tarian di Indonesia aja gitu,” ujar Deena.
Simak Video “Ojol Pemerkosa Turis Brasil di Bali Ditangkap di Pasuruan“
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/fem)