radarbanyuwangi.jawapos.com – Perbaikan titik rawan longsor di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember terus dikebut.
Saat ini, pekerja telah merampungkan pengeboran dan pengecoran 34 lubang dari 55 lubang yang direncanakan, guna penguatan dasar jalan yang mulai keropos, kemarin (7/8).
Setelah pengecoran 55 lubang sedalam 33 dan 27 meter itu rampung, pekerja akan mengerjakan tahapan pengelupasan eksisting proyek sepanjang 109 meter.
“Jadi, ini nanti (jalan) akan dikeruk sedalam 50 centimeter dan dibuat struktur jalan baru. Nanti dilakukan pengisian material sesuai ketentuan,” kata Pelaksana Proyek Nasional, Andre Pandora.
Andre menyebut, proses penataan ulang struktur jalan itu harus dilakukan lantaran tanah di bagian dasar jalan di atas pegunungan yang berkelok-kelok di tikungan Mbah Singo sudah labil dan rawan longsor.
Semakin bertambahnya waktu, kontur jalan semakin miring karena pondasi jalan ambles.
“Penguatnya selain cor di lubang-lubang ini, juga peremajaan struktur jalan,” tandasnya.
Andre menyampaikan, saat ini pihaknya terus mempercepat proses pengeboran dan pengecoran, dan itu dilakukan secara efektif.
Menurutnya, secara normal satu kali pengeboran sedalam 33 meter dengan diameter 80 centimeter membutuhkan waktu kurang lebih empat jam.
“Dalam sehari, kami upayakan bisa menyelesaikan tiga sampai empat lubang, termasuk sampai pengecorannya,” katanya.
Sedangkan pengecoran, lanjut dia, dilakukan setelah proses order adonan cor dilakukan kurang lebih dua jam sebelum proses pengeboran selesai.
“Proses pembuatan cor tidak dilakukan di sini, kami harus bisa memperhitungkan agar adonan cor bisa sampai di sini saat lubang sudah siap dan sudah diberi besi tulangan,” tandasnya.
Sebelum pengecoran dilakukan, masih kata dia, wajib dilakukan pengetesan kualitas adonan cor.
Adonan yang terlalu kental tidak akan dipakai karena tidak bisa mengisi seluruh lubang yang penuh dengan sela-sela batu.
Page 2

Jumat, 8 Agustus 2025 | 09:01 WIB
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Perbaikan titik rawan longsor di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Jember terus dikebut.
Saat ini, pekerja telah merampungkan pengeboran dan pengecoran 34 lubang dari 55 lubang yang direncanakan, guna penguatan dasar jalan yang mulai keropos, kemarin (7/8).
Setelah pengecoran 55 lubang sedalam 33 dan 27 meter itu rampung, pekerja akan mengerjakan tahapan pengelupasan eksisting proyek sepanjang 109 meter.
“Jadi, ini nanti (jalan) akan dikeruk sedalam 50 centimeter dan dibuat struktur jalan baru. Nanti dilakukan pengisian material sesuai ketentuan,” kata Pelaksana Proyek Nasional, Andre Pandora.
Andre menyebut, proses penataan ulang struktur jalan itu harus dilakukan lantaran tanah di bagian dasar jalan di atas pegunungan yang berkelok-kelok di tikungan Mbah Singo sudah labil dan rawan longsor.
Semakin bertambahnya waktu, kontur jalan semakin miring karena pondasi jalan ambles.
“Penguatnya selain cor di lubang-lubang ini, juga peremajaan struktur jalan,” tandasnya.
Andre menyampaikan, saat ini pihaknya terus mempercepat proses pengeboran dan pengecoran, dan itu dilakukan secara efektif.
Menurutnya, secara normal satu kali pengeboran sedalam 33 meter dengan diameter 80 centimeter membutuhkan waktu kurang lebih empat jam.
“Dalam sehari, kami upayakan bisa menyelesaikan tiga sampai empat lubang, termasuk sampai pengecorannya,” katanya.
Sedangkan pengecoran, lanjut dia, dilakukan setelah proses order adonan cor dilakukan kurang lebih dua jam sebelum proses pengeboran selesai.
“Proses pembuatan cor tidak dilakukan di sini, kami harus bisa memperhitungkan agar adonan cor bisa sampai di sini saat lubang sudah siap dan sudah diberi besi tulangan,” tandasnya.
Sebelum pengecoran dilakukan, masih kata dia, wajib dilakukan pengetesan kualitas adonan cor.
Adonan yang terlalu kental tidak akan dipakai karena tidak bisa mengisi seluruh lubang yang penuh dengan sela-sela batu.