RadarBanyuwangi.id – Max Verstappen, juara dunia Formula 1 empat kali, baru saja mencatatkan tonggak baru dalam karier balapnya.
Ia sukses menaklukkan Nürburgring Nordschleife, sirkuit legendaris Jerman yang dikenal dengan julukan Green Hell, dengan cara yang tak biasa, menggunakan nama samaran “Franz Hermann”.
Kehadiran Verstappen di sana bukan dalam rangka balapan resmi F1, melainkan untuk mengikuti sesi tes Nurburgring Endurance Series bersama tim Emil Frey Racing, mengendarai Ferrari 296 GT3.
Meskipun ia mengklaim hanya “bersenang-senang dan belajar trek,” kenyataannya Verstappen berhasil memecahkan rekor lap GT3 di sirkuit sepanjang 20,8 km tersebut.
Baca Juga: Hangat, Rileks, & Tidur Berkualitas: Lihat 7 Manfaat Selimut Berbobot
Sirkuit Legendaris dan Sim Racing yang Jadi Bekal
Nordschleife adalah lintasan berliku dan menantang yang pernah digunakan dalam ajang Formula 1 pada era 1950 hingga 1970-an.
Namun, karena tingkat bahayanya yang ekstrem, ditandai dengan insiden tragis Niki Lauda pada 1976, balapan F1 dipindahkan ke layout yang lebih pendek sejak 1984.
Verstappen mengungkapkan bahwa meskipun belum pernah menjajal sirkuit ini secara langsung sebelumnya, ia telah mempelajari dan menghafalnya melalui ribuan putaran di simulator.
“Saya belum pernah mengemudi di sana di dunia nyata, bahkan dengan mobil jalanan sekalipun. Tapi saya sudah melakukannya ribuan kali di simulator,” ujar Verstappen.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Bunga Mentega dan Negara-Negara Tempat Persebarannya yang Menarik
Pecahkan Rekor dengan Nama Samaran
Dalam sesi tes tersebut, Verstappen menggunakan identitas samaran Franz Hermann untuk menghindari sorotan publik. Namun, kecepatan luar biasa yang ia tunjukkan justru memicu spekulasi luas.
Ia diduga memecahkan rekor GT3 Nordschleife dengan waktu lebih cepat dari rekor sebelumnya, yaitu 7 menit 49,578 detik yang dipegang oleh Christian Krognes. Saat dikonfirmasi, Verstappen membenarkan.
“Ya, memang lebih cepat. Tapi saya tidak di sana untuk mengejar rekor. Saya hanya bersenang-senang dan belajar,” katanya.
Baca Juga: Jack Doohan Tersingkir, Colapinto Naik Kelas, Ini Kata Piastri hingga Ocon
Page 2
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Max Verstappen, juara dunia Formula 1 empat kali, baru saja mencatatkan tonggak baru dalam karier balapnya.
Ia sukses menaklukkan Nürburgring Nordschleife, sirkuit legendaris Jerman yang dikenal dengan julukan Green Hell, dengan cara yang tak biasa, menggunakan nama samaran “Franz Hermann”.
Kehadiran Verstappen di sana bukan dalam rangka balapan resmi F1, melainkan untuk mengikuti sesi tes Nurburgring Endurance Series bersama tim Emil Frey Racing, mengendarai Ferrari 296 GT3.
Meskipun ia mengklaim hanya “bersenang-senang dan belajar trek,” kenyataannya Verstappen berhasil memecahkan rekor lap GT3 di sirkuit sepanjang 20,8 km tersebut.
Baca Juga: Hangat, Rileks, & Tidur Berkualitas: Lihat 7 Manfaat Selimut Berbobot
Sirkuit Legendaris dan Sim Racing yang Jadi Bekal
Nordschleife adalah lintasan berliku dan menantang yang pernah digunakan dalam ajang Formula 1 pada era 1950 hingga 1970-an.
Namun, karena tingkat bahayanya yang ekstrem, ditandai dengan insiden tragis Niki Lauda pada 1976, balapan F1 dipindahkan ke layout yang lebih pendek sejak 1984.
Verstappen mengungkapkan bahwa meskipun belum pernah menjajal sirkuit ini secara langsung sebelumnya, ia telah mempelajari dan menghafalnya melalui ribuan putaran di simulator.
“Saya belum pernah mengemudi di sana di dunia nyata, bahkan dengan mobil jalanan sekalipun. Tapi saya sudah melakukannya ribuan kali di simulator,” ujar Verstappen.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Bunga Mentega dan Negara-Negara Tempat Persebarannya yang Menarik
Pecahkan Rekor dengan Nama Samaran
Dalam sesi tes tersebut, Verstappen menggunakan identitas samaran Franz Hermann untuk menghindari sorotan publik. Namun, kecepatan luar biasa yang ia tunjukkan justru memicu spekulasi luas.
Ia diduga memecahkan rekor GT3 Nordschleife dengan waktu lebih cepat dari rekor sebelumnya, yaitu 7 menit 49,578 detik yang dipegang oleh Christian Krognes. Saat dikonfirmasi, Verstappen membenarkan.
“Ya, memang lebih cepat. Tapi saya tidak di sana untuk mengejar rekor. Saya hanya bersenang-senang dan belajar,” katanya.
Baca Juga: Jack Doohan Tersingkir, Colapinto Naik Kelas, Ini Kata Piastri hingga Ocon