TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Kongres Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan digelar Rabu besok (9/4/2025), diprediksi bakal berlangsung dinamis. Dalam agenda pemilihan ketua organisasiyang akan digelar di kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) tersebut diterapkan aturan seluruh voters atau pemilik hak pilih wajib hadir dengan membawa SK kepengurusan dan Surat Mandat.
Di sisi lain, Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Banyuwangi, sebagai salah satu voters, hingga kini belum mengantongi SK kepengurusan.
“Per hari ini, SK (AFK Banyuwangi) memang belum keluar. Namun akan tetap datang (ke Kongres Askab PSSI Banyuwangi), karena sudah dapat undangan,” kata Sekretaris AFK Banyuwangi, Firman, Selasa (8/4/2025).
Dijelaskan, dalam Kongres Askab PSSI Banyuwangi, AFK Banyuwangi, akan diwakili langsung oleh sang ketua, Rico Juliano. Seandainya tidak diizinkan memasuki ruangan kongres lantaran belum mengantongi SK kepengurusan, dipastikan AFK Banyuwangi bakal adu argumen dengan didasari bukti-bukti penguat.
“Kendala di SK kepengurusan. Saling lempar antara Asprov PSSI Jawa Timur dan Askab PSSI Banyuwangi,” cetus Firman.
“Kalau tidak diberi hak (Hak pilih), nanti menunggu sikapnya ketua. Harapanya tetap bisa milih. Suara kita juga dibutuhkan kemajuan futsal khususnya,” imbuh Firman.
Untung Al Akbar, Direktur klub Mitra Surabaya, berharap pelaksanaan Kongres Askab PSSI Banyuwangi, bisa berjalan lancar, tertib dan sesuai aturan yang berlaku. Dengan begitu, sosok ketua yang dihasilkan benar-benar menjadi semangat bersama dalam membangun dan memajukan sepakbola di Banyuwangi.
Terkait AFK Banyuwangi, yang belum mengantongi SK kepengurusan, dia berharap Komisi Pemilihan (KP) Askab PSSI Banyuwangi, bisa menyikapi dengan penuh kebijaksanaan.
“Karena seharusnya, sebelum kongres dilaksanakan, KP mengumpulkan para voters, memastikan mana kepengurusan yang benar, termasuk siapa yang belum memiliki SK kepengurusan, sehingga kongres bisa berjalan lancar tanpa ada dinamika dan gejolak,” katanya.
Jika itu dilakukan, masih Untung, juga tidak akan ada surat undangan kongres yang ditujukan ke oknum tertentu dengan indikasi diluar sepengetahuan ketua klub voters. Serta bisa meminimalisir munculnya dualisme Surat Mandat.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan (KP) Askab PSSI Banyuwangi, Ahmad Musta’in, S Pd menegaskan, sesuai AD/ ART, voters yang diundang dalam kongres adalah klub atau Sekolah Sepak Bola (SSB) dan AFK.
“Disitu (Klub) kan ada ketua, sekretaris dan bendahara. Kalau tidak ada ketua, ya (Undangan dikirim) ke sekretarisnya, kalau tidak ada sekretaris ya ke bendahara, kalau tidak ada lagi ya pelatih yang ngurus klub itu,” katanya.
Musta’in menyampaikan, saat ini seluruh voters telah menerima undangan untuk menghadiri Kongres Askab PSSI Banyuwangi, yang akan digelar Rabu besok (9/4/2025) di kampus Uniba, di Kelurahan Kertosari.
Dia memastikan undangan dikirim sesuai dan atas sepengetahuan masing-masing ketua klub.
“Jika nanti (Voters) datang, dibuktikan dengan udangan, dan melampirkan SK kepengurusan dan Surat Mandat, setelah itu kita kasih ID Card. Jadi nanti prosesnya seperti itu,” ungkap Musta’in.
“Surat Mandat voters itu wajib. Nanti jika ditemukan Surat Mandat sama, saya suruh diselesaikan secara internal. Kalau tidak ada SK kepengurusan dan Surat Mandat, ya maaf tidak bisa masuk,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Kongres Askab PSSI Banyuwangi, yang akan digelar Rabu besok (9/4/2025) di kampus Uniba, Kelurahan Kertosari, akan diikuti sebanyak 20 voters atau pemilik hak pilih. Terdiri dari 19 klub atau SSB dan 1 AFK Banyuwangi. Namun hingga saat ini, AFK Banyuwangi, belum mengantongi SK kepengurusan, yang merupakan salah satu syarat wajib menjadi peserta kongres.
Kongres akan diikuti oleh tiga kandidat calon Ketua Askab PSSI Banyuwangi, yakni H Zainul Arifin, Michael Edy Hariyanto, SH, MH dan Pebdi Arisdiawan. (*)
Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |