Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Vulkanisir Jalan Alternatif Gumitir Panen Cuan, Pemotor Bocor Ban Berjamaah Setiap Hari

vulkanisir-jalan-alternatif-gumitir-panen-cuan,-pemotor-bocor-ban-berjamaah-setiap-hari
Vulkanisir Jalan Alternatif Gumitir Panen Cuan, Pemotor Bocor Ban Berjamaah Setiap Hari

radarbanyuwangi.jawapos.com – Hampir satu bulan, warga yang biasa melintas Jalur Gumitir harus melintas jalur alternatif di wilayah PTPN 1 Regional 5, Kebun Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.

Meski jalur itu ekstrem dengan kontur jalan bergelombang penuh bebatuan, warga yang akan ke Jember atau ke Banyuwangi tidak punya pilihan lain, selain melewati jalur tersebut.

Jumlah pemotor yang melintas di jalur tersebut, setiap harinya mencapai puluhan hingga ratusan.

Itu mulai dari sales rokok, anak kuliahan, hingga karyawan Bank Plecit yang harus bolak alik Jember-Banyuwangi.

“Setiap hari ramai, kalau cuaca panas, debunya (banyak) ampun saya. Kalau lagi sering hujan, jalannya licin, kasihan yang lewat,” kata salah satu warga yang tinggal di jalur alternatif tersebut, Sumrieh, Jumat (22/8/2025).

Kondisi itu, kata dia, sempat membuat warga kaget dan perlu adaptasi.

Karena selama ini, hanya pekerja kebun dan warga asli kampung yang lewat.

Tidak ada warga dari daerah lain yang melintasi di jalan yang masuk melalui simpang tiga Mrawan, tepatnya perbatasan Kecamatan Kalibaru dan Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.

“Awal-awal kaegt, kemudian terbiasa. Sekarang malah bisa jadi rezeki,” katanya.

Benar saja, kondisi jalan yang ramai pemotor bias menjadi berkah bagi sebagian warga.

Banyak pemilik warung yang dulunya sepi, sekarang mendapat pemasukan lebih karena pengguna jalan banyak yang lewat itu berhenti untuk istirahat.

“Yang punya warung belanjanya sampai harus tambah banyak lagi dibanding hari biasa,” ujarnya.

Tidak hanya pertokoan yang ramai pembeli, jasa tambal ban di sepanjang jalur alternatif itu juga panen rezeki.

Terlebih, jalanan berbatu di lokasi itu kerap membuat ban pengendara bocor.


Page 2

“Alhamdulillah, sekarang jadi ramai, karena yang lewat juga ramai,” kata salah satu penambal ban, Mulyadi.

Dalam sehari, Mulyadi mengaku bisa mendapat uang sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

Padahal, biasanya hanya bisa mendapatkan sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu saja.

“Biasanya hanya pekerja kebun, itu pun tidak banyak yang menambal,” terangnya.

Mulyadi menyebut, dalam sehari ada saja pemotor yang meminta bantuan ganti ban karena ban motornya rusak akibat jalan yang ekstrem.

Malahan, saat weekend dalam sehari pernah mengganti ban dalam motor hingga 10 motor lebih.

“Biasanya saya itu tidak stok ban dalam, karena kebanyakan cuma nambal saja, tapi, karena jalanannya ramai jadi rezeki, akhirnya memutuskan beli ban buat stok,” tandasnya.


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Hampir satu bulan, warga yang biasa melintas Jalur Gumitir harus melintas jalur alternatif di wilayah PTPN 1 Regional 5, Kebun Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.

Meski jalur itu ekstrem dengan kontur jalan bergelombang penuh bebatuan, warga yang akan ke Jember atau ke Banyuwangi tidak punya pilihan lain, selain melewati jalur tersebut.

Jumlah pemotor yang melintas di jalur tersebut, setiap harinya mencapai puluhan hingga ratusan.

Itu mulai dari sales rokok, anak kuliahan, hingga karyawan Bank Plecit yang harus bolak alik Jember-Banyuwangi.

“Setiap hari ramai, kalau cuaca panas, debunya (banyak) ampun saya. Kalau lagi sering hujan, jalannya licin, kasihan yang lewat,” kata salah satu warga yang tinggal di jalur alternatif tersebut, Sumrieh, Jumat (22/8/2025).

Kondisi itu, kata dia, sempat membuat warga kaget dan perlu adaptasi.

Karena selama ini, hanya pekerja kebun dan warga asli kampung yang lewat.

Tidak ada warga dari daerah lain yang melintasi di jalan yang masuk melalui simpang tiga Mrawan, tepatnya perbatasan Kecamatan Kalibaru dan Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.

“Awal-awal kaegt, kemudian terbiasa. Sekarang malah bisa jadi rezeki,” katanya.

Benar saja, kondisi jalan yang ramai pemotor bias menjadi berkah bagi sebagian warga.

Banyak pemilik warung yang dulunya sepi, sekarang mendapat pemasukan lebih karena pengguna jalan banyak yang lewat itu berhenti untuk istirahat.

“Yang punya warung belanjanya sampai harus tambah banyak lagi dibanding hari biasa,” ujarnya.

Tidak hanya pertokoan yang ramai pembeli, jasa tambal ban di sepanjang jalur alternatif itu juga panen rezeki.

Terlebih, jalanan berbatu di lokasi itu kerap membuat ban pengendara bocor.