Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Wacana Fraksi Gaza Mencuat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

golkarBANYUWANGI – Pasca ditinggalkan Partai Nasional Demokrat (NasDem), arah koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membentuk fraksi di DPRD Banyuwangi mulai menemui titik terang. Partai yang pada Pemilu Presiden (Pilpres)  014 tergabung dengan koalisi merah putih (KMP) itu tampaknya bakal kembali berkoalisi dengan partai-partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tersebut.

Hal itu terungkap dalam acara halal bihalal kader PKS yang diselenggarakan di aula Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) kemarin (24/8).Selain dihadiri jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Banyuwangi, anggota DPRD, dan para kader parpol berlambang bulan sabit kembar tersebut, para petinggi parpol lain yang tergabung dalam KMP juga hadir dalam halalbihalal tersebut.  

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, di antara pada undangan tampak hadir ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Banyuwangi, Naufal Badri; sekretaris DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Banyuwangi, Ismoko; ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Juwaini, serta sejumlah anggotadewan asal Gerindra, Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selain itu, sekretaris DPC Partai Demokrat, Julistyo Puji Rahayu juga tampak hadir dalam acara kemarin.

Dikonfirmasi usai halal bihalal, Ketua DPD PKS Banyuwangi Mandiri Ratu Warang Agung mengatakan, semua perwakilan parpol yang tergabung dalam KMP hadir dalam pertemuan tersebut. Acara kemarin merupakan bentuk konsolidasi internal KMP untuk mengawal Banyuwangi ke depan semakin baik. “Hasil Pilpres bukan akhir dari segalanya. Justru hal itu menjadi awal bagaimana kita membagi peran di lembaga DPRD Banyuwangi,” ujarnya. Dikatakan, menyusul bubarnya koalisi Nastera yang dibangun PKS bersama NasDem, maka ke depan PKS akan berkoalisi dengan partai-partai yang tergabung dalam KMB. 

Menurut dia PKS bisa  erkoalisi dengan Demokrat, Gerindra, Golkar, PPP, atau PAN. “Ternyata koalisi di pilpres menjadi modal komunikasi yang sangat penting. Sebetulnya kita berharap polarisasi kekuasaan tidak menjadi prasyarat utama untuk berkomunikasi. Tetapi ternyata paradigma tersebut tidak sama, dan kami memahami itu,” cetusnya. Ya, jika pada Pilpres 2014 la lu PKS menjadi salah satu pengusung Prabowo-Hatta, Nas-Dem justru berada di pihak yang berseberangan.

NasDem mencalonkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Warang Agung menambahkan, PKS sudah berkomunikasi dengan seluruh parpol yang tergabung dalam KMP dalam rangka membentuk fraksi di DPRD Banyuwangi. Dia mengaku dengan partai apa PKS berkoalisi akan diputuskan dalam waktu dekat. “Yang jelas, kita (PKS) akan berkoalisi dengan internal KMP,” jelasnya. 

Sementara itu, ketua DPC Gerindra Banyuwangi, Naufal Badri mengaku pihaknya membuka pintu kepada PKS untuk berkoalisi. Dikatakan, awalnya Gerindra tidak ingin intervensi kebijakan koalisi PKS. Namun belakangan, koalisi antara PKS dan NasDem bubar. Karena itu, kini Gerindra siap membuka komunikasi lebih intensif bagi PKS dalam rangka pembentukan fraksi di DPRD Banyuwangi. Bahkan bukan hanya dengan PKS, Gerinrda juga siap berkoalisi dengan PAN. “Kita sudah menyiapkan nama fraksi gabungan Garindra, PAN, dan PKS. Nama fraksi itu kini menjadi perbincangan hangat di dunia, yakni Fraksi Gaza alias Gerakan Amanat Sejahtera,” pungkasnya. (radar)