Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Waduk Bajulmati Beroperasi Tahun Depan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wadukBANYUWANGI – Megaproyek waduk Bajulmati di perbatasan Banyuwangi-Situbondo terus menunjukkan progress. Perkembangan terbaru, pembangunan waduk yang di bangun dengan dana 557 APBN senilai Rp 350 miliar itu kini telah mencapai 95 persen. Waduk kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu ditarget bisa dioperasikan pertengahan 2015 mendatang. Waduk Bajulmati diproyeksi mampu mengairi daerah irigasi seluas 1.800 hektare (ha) di wilayah Banyuwangi Utara dan sebagian wilayah Kecamatan Banyuputih, Situbondo.

Waduk dengan kapasitas total 10 juta meter kubik itu juga di proyeksi mampu menyediakan air baku untuk kebersihan air bersih untuk 18 ribu kepala keluarga. Waduk ini juga akan menyuplai air baku. Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Bahkan, waduk tersebut akan memasok air baku untuk Kampe Industrial Estate Banyuwangi (KIEB). Tidak hanya itu, Waduk Bajulmati juga akan sebagai pembangkit listrik micro Hrydro dengan leluatan 340 Kilowatt (kwt). 

Waduk yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi-Situbondo itu juga diproyeksi sebagai objek wisata baru di Banyuwangi, pengembangan sektor perikanan, dan konservasi air. Anggota Komisi V DPR RI asal PDIP, Nursiwan, mengunjungi Waduk Bajulmati kemarin (18/11). Menurut Nursiwan, potensi Banyuwangi dan kabupaten sekitar sangat besar dan harus ditopang infrastruktur yang memadai. Dengan cara itu pertumbuhan wilayah akan semakin optimal. “Kami perlu datang langsung untuk melihat kondisi dilapangan,” ujarnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Waduk Bajulmati dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Amos, Sangka, menambahkan, secara teknis, pada Februari 2015 mendatang. kolam waduk seluas 90 ha tersebut sudah bisa diisi. Namun, sebelum pengisian dilakukan, harus dilakukan sertifikasi. “Kalau semua sudah selesai, Juni atau Juli 2015 Waduk Bajulmati ini sudah bisa difungsikan,” cetus Amos Sangka. 

Dikatakan, menuntaskan pembangunan waduk tersebut dibutuhkan tambahan anggaran Rp 120 miliar. Anggaran Rp 120 miliar itu akan digunakan untuk membuat jaringan air baku, membangun power House dan micro Hydro, pembuatan Iandscaping, dan gardu pandang, pembersihan daerah genangan, dan lain-lain. “Pembangunan landscaping dan gardu pandang diperlukan karena waduk ini juga akan untuk pengembangan pariwisata,” kata Amos.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, salah satu hal yang harus segera dipikirkan adalah saluran irigasi tersier agar air waduk Bajulmati tersebut bisa dimanfaatkan rakyat. Menurut Anas, dengan adanya “jaminan” anggaran dari anggota DPR RI, dia optimistis waduk Bajulmati bisa difungsikan pertengahan 2015 mendatang. “Dengan adanya jaminan anggaran, insyaallah waduk Bajulmati ini bisa difungsikan pertengahan 2015,” tuturnya. 

Keberadaan Waduk Bajulmati tersebut diharapkan dapat mengurangi disparitas wilayah Banyuwangi Selatan dan Utara. Disparitas dua wilayah itu terjadi karena kesuburan tanah yang jauh berbeda. Lahan Banyuwangi Selatan sangat subur dan pengem bangan sektor pertanian mudah. Lahan di daerah Banyuwangi Utara tandus dan pertumbuhan sektor pertanian lamban. Nah, agar pertumbuhan ekonomi antara utara dan selatan berjalan seimbang maka perlu ketersediaan air untuk menciptakan lahan pertanian baru dan menciptakan kawasan industri di wilayah Banyuwangi Utara. (radar)