Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

120 Wali Murid SMA di Banyuwangi jadi Korban Kekacauan SPMB

120-wali-murid-sma-di-banyuwangi-jadi-korban-kekacauan-spmb
120 Wali Murid SMA di Banyuwangi jadi Korban Kekacauan SPMB

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Sebanyak 120 wali murid Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Giri di Banyuwangi, Jawa Timur merasa kena prank dengan sistem penerimaan murid baru (SPMB) di sekolah tersebut, Selasa (1/7/2025).

Hal tersebut karena wali murid yang sebelumnya mendapatkan pemberitahuan bahwa anak mereka diterima di sekolah tersebut pada Selasa pagi.

Justru menelan kekecewaan karena ditolak saat melakukan daftar ulang pada Selasa siang.

Baca juga: Tangis Wali Murid Hadapi Kekacauan SPMB Tingkat SMA di Banyuwangi

Kepada wali murid, pihak sekolah beralasan bahwa terjadi kesalahan sistem yang mengakibatkan 123 nama dinyatakan diterima lewat jalur pagu atau kuota.

Padahal kuota yang tersedia di sekolah tersebut hanya untuk tiga siswa.

“Kami merasa kena prank. Anak saya dinyatakan diterima tadi jam 07.30 WIB, tapi pukul 11.00 WIB kami dapat informasi bahwa pemberitahuan itu hilang,” kata salah satu wali murid, Ervina Arman Evayanti.

Baca juga: Curhat Andini, Siswi yang Sedang Berburu SMP Negeri di Surabaya: Kalau Gak Dapat Negeri, Disuruh Kerja

Padahal, Ervina yang merasa senang bukan kepalang hingga menangis terharu.

Karena anaknya diterima itu berupaya segera melengkapi berbagai berkas yang diperlukan untuk keperluan daftar ulang.

Termasuk di antaranya tes kesehatan yang menyatakan sang anak bebas narkoba.

Setelah menyelesaikan semuanya, dia pun pergi ke sekolah tersebut sembari membawa bukti pernyataan bahwa anaknya diterima.

“Saya sudah bawa karena memang di sistem disuruh cetak untuk diserahkan ke sekolah. Tapi tiba-tiba ada pemberitahuan tidak diterima,” terang Ervina.

Baca juga: Sejumlah Sekolah Kekurangan Siswa, Pemkot Semarang akan Buka SPMB Gelombang Dua 8 Juli 2025

Ervina mengaku shock menerima kabar tersebut, begitu pun anaknya yang semula gembira selama perjalanan itu langsung murung karena kecewa.

Kini, ia pun kebingungan sebab PIN yang digunakan untuk mendaftar telah otomatis terkunci saat sang anak dinyatakan diterima di SMAN 1 Giri.

“Kami minta solusi sekolah karena PIN tidak bisa dipakai lagi untuk mendaftar, hari ini pun hari terakhir mendaftar di SMA Negeri, besok terakhir mendaftar di SMK Negeri, bagaimana nasib anak saya, sekolah di mana,” ucapnya.

Baca juga: SPMB 2025, Pemprov Kalteng Gratiskan Seragam Sekolah ke Siswa Baru

Dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMAN 1 Giri, I Ketut Renen mengakui adanya kesalahan teknis pada sistem SPMB.

Karena insiden itu, pihaknya kemudian segera berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Namun ketika ditanya siapa yang bertanggungjawab atas kekacauan yang ditimbulkan, Ketut tak dapat mengurai banyak.

“Saya tidak punya kapasitas menjawab itu,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.