radarbanyuwangi.jawapos.com – Pemprov Jawa Timur ikut prihatin dengan kemacetan kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang.
Meski kemacetan sudah mulai terurai, Pemprov tetap mengambil langkah cepat dengan menambah armada kapal mulai Rabu (30/7).
Rencana penambahan kapal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat kunjungan kerja di Pelabuhan ASDP Ketapang, Senin (28/7).
Dia menyampaikan, sembilan kapal yang sebelumnya tidak beroperasi karena perbaikan akan kembali berlayar, ditambah satu unit kapal Portlink VII berkapasitas besar.
“Kemacetan yang sempat mencapai 40 kilometer (KM) sebelumnya, ini menjadi perhatian serius. Kita sudah siapkan kapal Portlink VII yang mampu mengangkut hingga 30 truk dalam satu kali penyeberangan,” kata Emil usai memimpin rapat koordinasi bersama sejumlah instansi terkait di Pelabuhan ASDP Ketapang, Senin (28/7).
Selain Portlink 7, kata Emil, kapal-kapal reguler di Pelabuhan Ketapang yang memiliki kapasitas angkut angkut 6 hingga 8 kendaraan yang sebelumnya tidak beroperasi, kini mulai dijalankan lagi usai melewati pemeriksaan.
Pembatasan kapasitas sebelumnya dilakukan sebagai dampak dari pengetatan syarat keselamatan pascainsiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
“Pada 30 Juli nanti, kita pastikan ada tambahan satu kapal Portlink yang lebih besar serta sembilan kapal lain yang akan kembali beroperasi,” ungkap Emil.
Selain penambahan kapal, Polresta Banyuwangi akan meningkatkan koordinasi pengaturan lalu lintas di ruas utama yang sebelumnya terjadi kemacetan.
Pengaturan dilakukan untuk kelancaran arus kendaraan, khususnya truk-truk logistik yang hendak menyeberang ke Pulau Bali.
Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di jalan, disiapkan tiga lokasi parkir khusus truk, yaitu di area Pelabuhan Pusri, RTK (ruang tunggu kendaraan), serta kawasan Tanjung Wangi.
“Tujuannya untuk menciptakan ruang space yang lebih luas di jalur utama, agar tidak terjadi stagnasi ataupun kemacetan kendaraan di sepanjang jalan menuju pelabuhan,” terang Emil.
Dalam kesempatan itu, Emil menyebut ada wacana untuk kembali memaksimalkan fungsi jembatan timbang Watudodol.
“Kita akan koordinasikan fungsionalisasi jembatan timbang Watudodol ke Kementerian Perhubungan sebagai bagian dari upaya pengaturan beban jalan dan peningkatan space lalu lintas,” ujarnya.
Page 2

Selasa, 29 Juli 2025 | 07:48 WIB
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Pemprov Jawa Timur ikut prihatin dengan kemacetan kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang.
Meski kemacetan sudah mulai terurai, Pemprov tetap mengambil langkah cepat dengan menambah armada kapal mulai Rabu (30/7).
Rencana penambahan kapal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat kunjungan kerja di Pelabuhan ASDP Ketapang, Senin (28/7).
Dia menyampaikan, sembilan kapal yang sebelumnya tidak beroperasi karena perbaikan akan kembali berlayar, ditambah satu unit kapal Portlink VII berkapasitas besar.
“Kemacetan yang sempat mencapai 40 kilometer (KM) sebelumnya, ini menjadi perhatian serius. Kita sudah siapkan kapal Portlink VII yang mampu mengangkut hingga 30 truk dalam satu kali penyeberangan,” kata Emil usai memimpin rapat koordinasi bersama sejumlah instansi terkait di Pelabuhan ASDP Ketapang, Senin (28/7).
Selain Portlink 7, kata Emil, kapal-kapal reguler di Pelabuhan Ketapang yang memiliki kapasitas angkut angkut 6 hingga 8 kendaraan yang sebelumnya tidak beroperasi, kini mulai dijalankan lagi usai melewati pemeriksaan.
Pembatasan kapasitas sebelumnya dilakukan sebagai dampak dari pengetatan syarat keselamatan pascainsiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
“Pada 30 Juli nanti, kita pastikan ada tambahan satu kapal Portlink yang lebih besar serta sembilan kapal lain yang akan kembali beroperasi,” ungkap Emil.
Selain penambahan kapal, Polresta Banyuwangi akan meningkatkan koordinasi pengaturan lalu lintas di ruas utama yang sebelumnya terjadi kemacetan.
Pengaturan dilakukan untuk kelancaran arus kendaraan, khususnya truk-truk logistik yang hendak menyeberang ke Pulau Bali.
Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di jalan, disiapkan tiga lokasi parkir khusus truk, yaitu di area Pelabuhan Pusri, RTK (ruang tunggu kendaraan), serta kawasan Tanjung Wangi.
“Tujuannya untuk menciptakan ruang space yang lebih luas di jalur utama, agar tidak terjadi stagnasi ataupun kemacetan kendaraan di sepanjang jalan menuju pelabuhan,” terang Emil.
Dalam kesempatan itu, Emil menyebut ada wacana untuk kembali memaksimalkan fungsi jembatan timbang Watudodol.
“Kita akan koordinasikan fungsionalisasi jembatan timbang Watudodol ke Kementerian Perhubungan sebagai bagian dari upaya pengaturan beban jalan dan peningkatan space lalu lintas,” ujarnya.