radarbanyuwangi.jawapos.com – Di pinggir jalan dan sungai Dusun Sumberluhur, Desa/Kecamatan Tegaldlimo, berdiri kokoh sebuah monumen pahlawan yang menghadap ke jalan raya.
Monumen ini menjadi penanda pernah terjadinya pertempuran antara pejuang dan tentara Belanda.
Dalam pertempuran tersebut, salah satu pejuang yang gugur adalah Koptu Ruswadi, warga asli Desa/Kecamatan Tegaldlimo.
Ia meninggal tertembak saat melakukan perlawanan terhadap Belanda dalam Agresi I pada 1947.
“Koptu Ruswadi adalah salah satu pelopor pemuda Tegaldlimo saat mengusir penjajah,” kata Kepala Desa Tegaldlimo, Harianto, Sabtu (16/8/2025).
Menurut Harianto, Koptu Ruswadi adalah pemuda dengan semangat tinggi dalam mengusir penjajah.
Ia menjadi pemimpin para pejuang pemuda Desa Tegaldlimo pada masanya. “Koptu Ruswadi sosok panutan pemuda di zamannya,” ujarnya.
Baca Juga: Mobil Seruduk Tiang di Banyuwangi, Polisi Tunggu Laporan Sopir! Saksi Kaget Pas Asyik Nyanyi Kendang Kempulan
Pahlawan itu gugur bersama rekan-rekannya saat membuat gorong-gorong untuk memutus jalur tank Belanda.
Lokasi gorong-gorong tersebut berada di barat sungai, sekitar 50 meter dari monumen, dan dikenal dengan nama Blombong.
“Saat gugur, jenazah Koptu Ruswadi langsung dimakamkan di sekitar Blombong,” jelasnya.
Baru pada 1984, makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Banyuwangi. Setelah itu, monumen didirikan untuk mengenangnya.
Awalnya, monumen dibuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Banyuwangi berupa bangunan batu bertuliskan “Di sini pernah terjadi medan laga dan gugurnya Koptu Ruswadi pada Agresi I.”
Pada 2021, monumen tersebut dibongkar oleh Pemerintah Desa Tegaldlimo untuk diperbaiki dan ditambahkan patung Koptu Ruswadi.
Page 2
Page 3
radarbanyuwangi.jawapos.com – Di pinggir jalan dan sungai Dusun Sumberluhur, Desa/Kecamatan Tegaldlimo, berdiri kokoh sebuah monumen pahlawan yang menghadap ke jalan raya.
Monumen ini menjadi penanda pernah terjadinya pertempuran antara pejuang dan tentara Belanda.
Dalam pertempuran tersebut, salah satu pejuang yang gugur adalah Koptu Ruswadi, warga asli Desa/Kecamatan Tegaldlimo.
Ia meninggal tertembak saat melakukan perlawanan terhadap Belanda dalam Agresi I pada 1947.
“Koptu Ruswadi adalah salah satu pelopor pemuda Tegaldlimo saat mengusir penjajah,” kata Kepala Desa Tegaldlimo, Harianto, Sabtu (16/8/2025).
Menurut Harianto, Koptu Ruswadi adalah pemuda dengan semangat tinggi dalam mengusir penjajah.
Ia menjadi pemimpin para pejuang pemuda Desa Tegaldlimo pada masanya. “Koptu Ruswadi sosok panutan pemuda di zamannya,” ujarnya.
Baca Juga: Mobil Seruduk Tiang di Banyuwangi, Polisi Tunggu Laporan Sopir! Saksi Kaget Pas Asyik Nyanyi Kendang Kempulan
Pahlawan itu gugur bersama rekan-rekannya saat membuat gorong-gorong untuk memutus jalur tank Belanda.
Lokasi gorong-gorong tersebut berada di barat sungai, sekitar 50 meter dari monumen, dan dikenal dengan nama Blombong.
“Saat gugur, jenazah Koptu Ruswadi langsung dimakamkan di sekitar Blombong,” jelasnya.
Baru pada 1984, makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Banyuwangi. Setelah itu, monumen didirikan untuk mengenangnya.
Awalnya, monumen dibuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Banyuwangi berupa bangunan batu bertuliskan “Di sini pernah terjadi medan laga dan gugurnya Koptu Ruswadi pada Agresi I.”
Pada 2021, monumen tersebut dibongkar oleh Pemerintah Desa Tegaldlimo untuk diperbaiki dan ditambahkan patung Koptu Ruswadi.