
KALIPURO – Elang tikus (Elanus caeruleus) ditemukan lemas oleh Shon Haji, 45, warga Desa pakistaji, Kecamatan Kabat. Elang berusia enam bulan tersebut kemudian diserahkan kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Banyuwangi, siang kemarin (13/10).
Awalnya Shon, yang sedang bekerja di sawah, tiba-tiba kepalanya disambar oleh benda berwarna putih. Karena penasaran dengan benda yang menyerangnya tersebut akhirnya Shon memberanikan diri untuk mencari benda yang terjatuh di semak-semak itu.
“Saya cari di semak-semak ternyata burung elang yang tidak bisa terbang lalu saya bawa pulang,” ucap Shon. Karena takut elang tersebut mati akhirnya Shon menghubungi pihak BKSDA Banyuwangi untuk diserahkan. Siang itu juga BKSDA Banyuwangi menjemput elang tikus yang malang tersebut.
“Setelah mendapatkan laporan dari warga, kami langsung menuju lokasi di mana elang itu ditangkap,” ujar Kepala Resort Wilayah V BKSDA Banyuwangi Vivi Primayati.
Saat diserahkan, elang tersebut dalam kondisi lemas dan kurus. Saat diperiksa secara fisik tidak terdapat luka pada sekujur tubuh elang endemis Jawa tersebut. “Setelah diserahkan oleh warga, elang tikus tersebut kami tangkarkan di Taman Satwa Mirah Fantasia sampai keadaannya kembali pulih,” papar Vivi.
Sementara itu, karena kondisi fisik elang yang masih lemah dan tidak mau makan, pihak BKSDA Banyuwangi berinisiatif untuk mendatangkan dokter hewan untuk memeriksa kondisi satwa yang terancam punah tersebut.
Menumt pengamatan BKSDA Banyuwangi, elang tikus tersebut sebelumnya diduga kuat sudah pernah dipelihara dan dikurung dalam sangkar. “Sambil menunggu dokter hewan datang, sementara ini kami paksakan elang tersebut agar bisa makan. Elang itu sangat jinak diduga sebelumnya sudah pernah berinteraksi dengan manusia,” tandas Vivi. (radar)