Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Warga Usir ”Dukun Santet”

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR – Ratusan warga beramai-ramai mendatangi Balai Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, kemarin pagi. Mereka mendesak pemerintah desa (pemdes) mengusir Admari alias Ali, 53, dari tempat tinggalnya di Dusun Muncar. Warga menganggap bapak dua anak itu sebagai dukun santet. Warga menengarai, ulah pria tersebut menyebabkan banyak orang sakit. Bahkan, sudah ada yang meninggal dunia.

Demi memuluskan aksi tersebut, warga menggalang tanda tangan. Mereka hanya memberikan tenggat waktu sepekan. Jika dalam sepekan Ali belum pindah, warga mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, warga curiga Ali yang sehari-hari sebagai nelayan itu memiliki ilmu hitam. Sebab, beberapa orang yang berselisih paham dengan Ali langsung sakit.

‘’Saya sakit gara-gara dia,” tuding Muhammad Edy, 35, yang mengaku menjadi korban. Dirinya sakit lantaran pernah berselisih dengan Ali. ‘’Saya pusing kepala, punggung, dan perut. Beberapa bulan lalu Kholil meninggal juga karena pernah bertengkar dengan Ali,” katanya. Dikonfi rmasi terkait tudingan itu, Ali membantah keras memiliki ilmu hitam. Apalagi, sampai mencelakai orang lain, bahkan tetangganya sendiri. ‘’Saya tidak punya ilmu santet seperti yang dituduhkan orang-orang itu,” tegasnya saat ditemui di salah satu ruang di balai desa kemarin.

Untuk membuktikan bahwa dirinya bersih dari ilmu hitam, suami Tukriyah, 47, itu siap melakukan sumpah pocong. Sebab, dia merasa tidak pernah memiliki ilmu yang dituduhkan warga tersebut ‘’Saya siap sumpah pocong dan disaksikan orang banyak. Saya juga siap semua biayanya,” tantangnya. Terkait masalah ini, dia me minta perlindungan terhadap ke pala desa. Sebab, dirinya memiliki keluarga yang tak bisa ditinggalkan begitu saja. ‘’Istri dan anak saya gimana kalau saya pindah. Karena cuma saya saja yang disuruh pergi,” terang kakek dua cucu itu.

Meski begitu, Ali me nyampai kan permohonan maaf kepada semua masyarakat apabila pernah berbuat salah. Itu murni permohonan maaf, bu kan lantaran memiliki ilmu hitam. “Namanya manusia, saya punya banyak salah. Saya mohon maaf,” pintanya. Yusuf, ketua RT setempat mengatakan, jauh-jauh hari lalu warga hendak merusak tempat tinggal Ali dan keluarganya. Namun, pihaknya berhasil meredam percobaan anarkis tersebut. ‘’Puncaknya sekarang. Makanya tadi pukul 09.00 saya bawa Pak Ali ke kantor desa. Setengah jam kemudian, warga datang ke sini,” urainya.

Sumarto, kepala desa, menuturkan bahwa pihaknya tidak bisa mengusir Ali. Pihak nya tetap melindungi terduga dukun santet tersebut. “Sementara Pak Ali malam menginap di rumah saya saja,” terangnya. Sambil menunggu waktu, pihaknya akan tetap menindaklanjuti rekomendasi warga tersebut. Caranya, melakukan musyawarah untuk mencari solusi yang tepat. ‘’Nanti mau pindah kemana, terserah. Nanti pasti ada jalan keluarnya,” paparnya. Danramil Muncar Kapten Bambang Mujiono m nambah kan, pihaknya menyerukan ke pada semua warga agar tidak ter provokasi. Apalagi, sampai membuat orang lain celaka. ‘’Kami hanya mengamankan. Kami minta warga berpikir jernih agar tidak timbul fitnah,” seru danramil. (radar)