radarbanyuwangi.jawapos.com – Tujuh kecamatan di Banyuwangi teridentifikasi berpotensi mengalami kekeringan pada puncak musim kemarau tahun ini.
Tujuh kecamatan itu adalah Tegaldlimo, Wongsorejo, Bangorejo, Srono, Kalipuro, Pesanggaran, dan Tegalsari.
Hal itu sesuai pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi.
Selain memetakan wilayah rawan kekeringan, BPBD juga telah melakukan upaya antisipasi dengan mengadakan 50 unit tandon air yang akan disuplai ke tujuh kecamatan tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Banyuwangi Danang Hartanto mengatakan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau diprediksi berlangsung hingga September mendatang.
Karena itu, BPBD melakukan pemetaan wilayah. Ada tujuh kecamatan di Banyuwangi yang masuk kategori rawan.
“Tujuh kecamatan itu teridentifikasi mengalami kekeringan, karena sudah masuk kategori hari tanpa hujan (HTH),” ujarnya kemarin (24/8).
Selain itu, lanjut Danang, memang ada beberapa wilayah yang sudah mulai dilanda suhu panas.
“Hal tersebut terjadi di Tegaldlimo dan Kalipuro. Suhu di wilayah itu cukup panas dibandingkan suhu di wilayah lainnya,” tuturnya.
Danang menambahkan, pihaknya telah mengantisipasi kemungkinan buruk. BPBD Banyuwangi telah menyiapkan antisipasi, salah satunya telah menyiapkan tandon-tandon air yang akan didistribusikan ke wilayah yang teridentifikasi mengalami kekeringan.
“Ada 50 unit tandon yang disiapkan untuk tujuh kecamatan tersebut, masing-masing akan mendapatkan dengan jumlah bervariasi, sesuai kebutuhan. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat untuk menghemat air, khususnya bidang pertanian. Kami mengimbau untuk menggunakan air secara efisien dan tepat,” imbaunya. (rio/sgt)