Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Wayang Oseng Mulai Diminati Masyarakat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON-Kesenian di Kabupaten Banyuwangi, selama ini dikenal cukup tinggi dan banyak. Kini, muncul kesenian baru berupa wayang Oseng. Dan itu mulai digandrungi oleh masyarakat. Wayang Oseng yang digagas oleh Ilham Laili Mursidi, 37, asal Dusun Songgorejo, Desa/Kecamatan Songgon, Rabu malam   (8/2), menggelar pagelaran di lapangan yang ada di kampungnya.

Sambutan masyarakat ternyata cukup tinggi, meski turun hujan ratusan warga terlihat menikmati  kesenian baru itu. Dalam penampilannya itu, Ilham yang bertindak sebagai dalang menyuguhkan cerita pertempuran rakyat Blambangan melawan serdadu VOC.

Sedikit berbeda dengan wayang kulit pada umumnya, karakter dalam wayang  Oseng ini mirip dengan tokoh dalam cerita Banyuwangi, seperti Sayu Wiwit dan Jogopati. Perlengkapan instrumen musik yang digunakan terdiri gamelan Banyuwangi, termasuk penggunaan angklung dan biola.  Bahasa yang digunakan, tentunya juga bahasa Oseng.

“Saya bersama teman-teman menghidupkan wayang Oseng ini,” cetus Ilham Laili Mursidi, 37. Bentuk, rupa, dan alur cerita yang ada di dalam wayang Oseng ini, terang dia, semua mengacu pada cerita dan sejarah perjuangan perlawanan rakyat Blambangan   melawan penjajah.

“Ini ceritanya bukan Mahabarata, tapi tentang Banyuwangi,” ucapnya. Dalam mengembangkan kesenian ini, dia bersama kawan-kawannya mengambil dari berbagai referensi, seperti buku dan cerita rakyat. Dan semuanya itu digunakan untuk menggambarkan wujud dan tokoh dalam karakter wayang.

“Dari buku  semua,” katanya.  Ilham menyebut respons masyarakat pada kesenian hasil karyanya itu cukup bagus. Selama tiga tahun terakhir, mereka rutin mementaskan wayang Oseng saat malam renungan hari jadi Banyuwangi di Rowo  Bayu, Desa Bayu, Kecamatan   Songgon. Selain itu, juga melayani tanggapan di hajatan warga.

“Sudah agak sering diundang warga,” cetusnya. Untuk memajukan kesenian ini, Ilham mengaku masih memerlukan campur tangan dari  para pemerhati kesenian di  Banyuwangi. Semua itu agar kesenian ini semakin dikenal warga. Eksistensi wayang Oseng yang berisi kearifan lokal Banyuwangi, semakin dikenal masyarakat luas.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, melalui Kepala Seksi (Kasi) Adat dan Budaya, Aekanu Hariyono, mengatakan asal usul wayang Oseng itu masih perlu kajian. Karena cerita yang diangkat zaman   kerajaan di Banyuwangi.

Tapi pihaknya mengapresiasi kemunculan wayang Oseng yang dikembangkan oleh warga. Apalagi, muatan dalam wayang itu didominasi unsur Banyu- wangi. “Ini bagus, bisa membangkitkan nasionalisme dan rasa cinta daerah,” jelasnya.’Sejauh ini, terang dia, pihaknya telah memberi perhatian dalam bentuk apresiasi dan  ruang karya.

“Apa salahnya kita beri motivasi, kita beri ruang  seperti dalam Harjaba di Rowo  Bayu,” katanya. (radar)