RADARBANYUWANGI.ID – Keindahan Pulau Tabuhan Banyuwangi semakin diminati oleh wisatawan asing.
Sayangnya, pulau dengan luas sekitar 4 hektare lebih tersebut belum sepenuhnya tersentuh pengembangan, bahkan pantainya terus tergerus abrasi.
Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau berpasir putih itu terus meningkat. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
Kondisi itu membuat warga dan pelaku wisata lokal mendesak adanya investor yang membangun infrastruktur penahan abrasi.
Baca Juga: Polisi Berseragam Gerebek Arena Sabung Ayam Panarukan, Pelaku Sukses Ngacir
Dua pekan lalu, Jawa Pos Radar Banyuwangi sempat melihat sendiri bagaimana ramainya wisatawan asing yang berkunjung ke pulau tanpa penghuni tersebut.
Ada puluhan turis asal Tiongkok yang menikmati keindahan pantai di Pulau Tabuhan.
Mereka datang ke Pulau Tabuhan dengan naik perahu dari titik start Bangsring Underwater maupun Grand Watudodol.
Beberapa dari mereka memilih berfoto-foto sembari bersantai di dekat satu-satunya warung yang berdiri di Pantai Tabuhan.
Jing Wang, 23, salah seorang wisatawan asal Tiongkok menuturkan, kedatangannya ke Pulau Tabuhan untuk kali pertama.
Jing bersama tiga temannya menginap selama sembilan hari di Banyuwangi dan mengunjungi beberapa destinasi wisata.
”Saya sangat menikmati aktivitas free diving di sini. Tempat ini bersih, terumbu karangnya indah, dan banyak pohon kelapa. Sebelumnya saya hanya tahu Pulau Komodo, Bali, dan Gili Trawangan,” ujar wisatawan asal Chengdu itu.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Ada Libur Panjang Akhir Mei 2025, Cocok untuk Healing atau Liburan Singkat
Sayangnya, Jing Wang menilai masih ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki. Salah satunya sampah di tepi pantai dan minimnya toilet untuk para wisatawan.
Page 2
”Mohon maaf, tapi itu perlu disampaikan, karena lokasi ini indah sekali. Saya juga terkejut ternyata banyak wisatawan Tiongkok yang datang ke sini,” imbuhnya.
Pengelola Bangsring Underwater Sukirno menambahkan, kunjungan ke Pulau Tabuhan bisa mencapai 1.000 orang setiap pekan.
Pada long weekend Hari Raya Waisak kemarin, jumlah wisatawan mencapai 1.600 orang.
”Kalau long weekend semakin banyak, rata-rata di akhir pekan ramainya,” kata jelasnya.
Sukirno mengatakan, wisatawan dari benua Asia seperti Tiongkok dan Singapura datang pada bulan Mei hingga Juli.
Baru kemudian wisatawan dari Eropa dan Amerika pada pertengahan tahun hingga akhir tahun.
Baca Juga: Susunan Pemain Real Betis vs Chelsea di Final UEFA Conference League 2025: Los Verdiblanco Berjibaku dengan Cidera, The Blues Komplit
Pria asli Bangsring itu menambahkan, saat ini Banyuwangi sudah menjadi destinasi bagi wisatawan asing.
Jika biasanya wisatawan asing datang dari Jakarta kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke Jogja, Bromo, dan Bali, kini mereka memilih ke Banyuwangi terlebih dulu.
”Ke Bali jadi destinasi terakhir. Mereka (wisatawan asing) pergi ke Banyuwangi dulu, setelah itu baru ke Bali,” terangnya.
Melihat kondisi Tabuhan, pulau tersebut secara perlahan-lahan bisa lenyap dikikis abrasi. Untuk mengurangi tingkat abrasi perlu dilakukan konservasi tanaman di pantai.
Sukirno sangat menunggu adanya investor yang benar-benar mau mengelola pulau tersebut.
Selain membangun fasilitas bagi wisatawan, investor juga bisa membangun infrastruktur untuk menghambat terjadinya abrasi.
”Kami butuh bantuan investor agar bisa membangun infrastruktur pelindung. Kalau tidak, pulau ini bisa tenggelam lebih cepat,” tandasnya. (fre/aif/c1)
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Keindahan Pulau Tabuhan Banyuwangi semakin diminati oleh wisatawan asing.
Sayangnya, pulau dengan luas sekitar 4 hektare lebih tersebut belum sepenuhnya tersentuh pengembangan, bahkan pantainya terus tergerus abrasi.
Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau berpasir putih itu terus meningkat. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
Kondisi itu membuat warga dan pelaku wisata lokal mendesak adanya investor yang membangun infrastruktur penahan abrasi.
Baca Juga: Polisi Berseragam Gerebek Arena Sabung Ayam Panarukan, Pelaku Sukses Ngacir
Dua pekan lalu, Jawa Pos Radar Banyuwangi sempat melihat sendiri bagaimana ramainya wisatawan asing yang berkunjung ke pulau tanpa penghuni tersebut.
Ada puluhan turis asal Tiongkok yang menikmati keindahan pantai di Pulau Tabuhan.
Mereka datang ke Pulau Tabuhan dengan naik perahu dari titik start Bangsring Underwater maupun Grand Watudodol.
Beberapa dari mereka memilih berfoto-foto sembari bersantai di dekat satu-satunya warung yang berdiri di Pantai Tabuhan.
Jing Wang, 23, salah seorang wisatawan asal Tiongkok menuturkan, kedatangannya ke Pulau Tabuhan untuk kali pertama.
Jing bersama tiga temannya menginap selama sembilan hari di Banyuwangi dan mengunjungi beberapa destinasi wisata.
”Saya sangat menikmati aktivitas free diving di sini. Tempat ini bersih, terumbu karangnya indah, dan banyak pohon kelapa. Sebelumnya saya hanya tahu Pulau Komodo, Bali, dan Gili Trawangan,” ujar wisatawan asal Chengdu itu.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Ada Libur Panjang Akhir Mei 2025, Cocok untuk Healing atau Liburan Singkat
Sayangnya, Jing Wang menilai masih ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki. Salah satunya sampah di tepi pantai dan minimnya toilet untuk para wisatawan.