SONGGON – Harga daging Sapi masih bertahan di atas batas minimal. Hingga kemarin, tarif yang dibanderol para pedagang sekitar Rp 120 ribu. Dengan begitu, tidak ada penurunan harga sejak mulai merangkak naik menjelang Bulan Ramadan.
Meski harga daging sapi meroket tajam, tapi bagi sebagian warga tak masalah. Sebab, ada trik khusus dalam menghadapi kenaikan daging sapi tersebut. Salah satunya yang ditempuh adalah dengan cara arisan.
Seperti yang dilakukan warga di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Warga yang tinggal di lereng Gunung Raung tersebut sudah memiliki tradisi menyembelih sapi. Warga di desa tersebut membentuk sebuah kelompok. Hasilnya, banyak kelompok yang terbentuk untuk membuat wadah arisan.
‘’Ada satu kelompok yang iurannya masing-masing Rp 500 ribu,’’ kata Imam Injung, warga setempat. Menurut Imam, dana Rp 500 ribu itu tidak langsung dilunasi. Sebab, bisa diangsur hingga beberapa bulan. Sehingga tidak terlalu memberatkan.
‘’Menyembelih Sapi sudah menjadi tradisi umum di desa sini,’’ jelas Imam. Dari hasil iuran Rp 500 ribu, terang Imam, jatah daging Sapi yang diterima cukup memuaskan. Untuk kali ini, dirinya mendapatkan jatah daging seberat 5 kilogram.
‘’Sangat diuntungkan,’’ katanya. Menurut dia, harga daging Sapi yang tinggi tidak terlalu berdampak serius bagi dirinya. Pasalnya, sudah ada jatah khusus setiap momen Lebaran. (radar)