Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dulu Kumuh dan Angker, Dam Concrong Rogojampi Kini Jadi Tempat Wisata

Sejumlah anak mandi di aliran Dam Concrong, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sejumlah anak mandi di aliran Dam Concrong, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Dam Concrong di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, marak dikunjungi warga sebulan terakhir. Bendungan air yang dulu kotor dan kumuh itu, kini justru berubah menjadi tempat yang menyenangkan.

DEDY JUMHARDIYANTO, Banyuwangi

SEBULAN terakhir, kawasan Dam Concrong yang terletak di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Rogojampi mendadak menjadi primadona baru bagi warga di Kecamatan Rogojampi, terutama untuk mereka yang tinggal di sekitar kawasan Dam yang dulu kumuh dan dikenal angker tersebut.

Bendungan Concrong terletak tak jauh dari Kantor Desa Rogojampi, yakni sekitar 700 meter arah ke timur, atau arah menuju Bandara Blimbingsari. Bendungan itu terletak persis di belakang kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rogojampi.

Jika melintas dari jalan raya menuju lapangan terbang Blimbingsari dari arah barat, Bendungan Concrong bisa dilihat dengan jelas di sebelah kanan. Karena letak lokasinya yang berada persis di tepi jalan raya itulah, keberadaan Dam Concrong tersebut kini mulai ramai dikunjungi warga.

Kedatangan warga ke bendungan irigasi itu sebagian besar bersama dengan teman dan juga keluarga. Mereka datang untuk bersantai. Ada yang hanya berjalan-jalan, ada juga yang mandi. Bahkan, ada juga yang membawa peralatan memancing, dan memilih bersantai sambil duduk di tepi sungai untuk mencari keberuntungan jika ada ikan yang memakan umpan dan tersangkut ke kail.

Suasana sore itu benar-benar berbeda dibanding setahun sebelumnya. Maklum, dulu kawasan sekitar dam tersebut masih sangat kotor dan kumuh. Bahkan saking tidak terawatnya, orang yang ingin berkunjung saja sudah enggan dan malas. Apalagi, bagi warga sekitar kawasan tersebut juga terkenal angker. ”Dulu mau ke sini saja masih pikir-pikir, karena sintru (angker),” ujar Rofik, 45 salah seorang warga setempat.

Sejak enam bulan silam, kawasan sekitar Dam Concrong kini sudah mulai berbenah. Perlahan, pada bagian plengsengan dam mulai dicat warna-warni. Tidak itu saja, petugas koordinator sumber daya air wilayah Rogojampi juga melakukan penataan di sepanjang sempadan sungai yang terletak di sekitar dam.

Agar terlihat lebih rapi dan bersih, petugas juga menata kawasan sempadan sungai dengan berbagai jenis bunga seperti taman bunga. Pada bagian tengah-tengah taman juga diberi tiga buah gazebo, yang bisa dimanfaatkan oleh warga yang berkunjung.

Tidak sampai di situ, kini jalan masuk menuju kawasan dam tersebut juga dilakukan pembangunan dengan paving. Praktis, kawasan yang dulu kotor, kumuh, dan tak terawat kini sudah mulai tampak rapi, bersih, dan tertata dengan baik. Hanya saja, memang masih ada sebagian spot pada bagian bibir sungai di sebelah selatan yang tetap dibiarkan alami.

Yang menjadi spot paling menyenangkan untuk berfoto bagi sejumlah pengunjung yakni adanya jembatan cinta. Jembatan yang terbuat dari bambu itu dipasang melintang persis di atas aliran air. Jembatan yang dicat warna-warni itu pada bagian tengahnya ada bentuk waru yang terbuat dari rangkaian besi, dan di bagian tepinya dihias tangkai bunga plastik. ”Jembatan cinta bagus, karena berada persis di atas aliran air,” terang Rohman, 22 pengunjung lainnya.

Jembatan tersebut dibangun agak tinggi, karena pada bagian aliran air yang mengalir di sisi sebelah utara dam juga digunakan sebagai wahana tempat bermain air. Selain untuk anak-anak mandi, aliran irigasi dam juga dibuat untuk arena bermain seperti tubing dan sepeda air. ”Kalau hari Minggu pasti ramai, karena ada arena bermainnya juga. Jadi betah berlama-lama di sini,” jelasnya.

Karena suasana yang rindang, dipadu suara burung berkicau dan gemericik air yang mengalir, tidak mengherankan jika banyak warga yang kepincut untuk datang. ”Jangankan warga yang jauh, tetangga dekat sini datang ke dam sini hanya sekadar untuk pindah makan dengan membeber tikar beramai-ramai,” timpal H. Hartono, salah seorang warga setempat.

Warga berharap, pengembangan kawasan sekitar Dam Concrong tersebut tidak berhenti. Karena masih perlu ada penataan dan penambahan fasilitas arena bermain anak-anak seperti ayunan dan sebagainya. Sehingga, warga yang akan berlibur bersama putra-putrinya tidak usah jauh dan bingung-bingung lagi. ”Kalau bisa tetap gratis, jika hanya sekadar uang parkir saya kira tidak masalah,” tandasnya.(radar)