Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ibu-Anak Korban KMP Rafelia II Berpelukan Hingga Ajal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tim-SAR-gabungan-menaikkan-jasad-Masruroh-dan-Mohammad-Ramlan-ke-atas-perahu-karet-untuk-dievakuasi-ke-darat

Empat Korban KMP Rafelia II Dievakuasi, Mualim Puji Ditemukan Meninggal

BANYUWANGI – Sehari setelah Kapal Motor Penumpang (KMP) Rafelia II tenggelam di Selat Bali kemarin (5/3), tim gabungan berhasil menemukan empat korban hilang. Empat korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa siang kemarin.

Korban pertama yang ditemukan atas nama Tia Agus Miharja alias Mang Tia, 50, sopir asal Karawang, Provinsi Jabar. Korban ditemukan tim delapan penyelam dari Kelompok Kapal Wisata Bangsring Boat binaan Satpol air Polres Banyuwangi tepat pukul 10.0o.

Korban ditemukan mengambang diruang penumpang bagian depan dengan mengenakan celana pendek warna hitam dan kaus singlet warna putih.  Tak lama kemudian, tim gabungan berhasil  menemukan dua korban sekaligus sekitar pukul 10.30.

Kali ini tim penyelam gabungan menemukan Masruroh, 25, dan anaknya yang bernama M. Ramlan yang masih berumur 18 bulan. Jenazah ibu-anak ini ditemukan masih berpelukan dalam ikatan satu pelampung oleh penyelam di dalam ruang penumpang KMP Rafelia II.

Selanjutnya, jenazah ibu-anak itu diangkat petugas ke permukaan untuk kemudian dievakuasi ke pinggir pantai Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Begitu sampai di darat, jenazah langsung dibawa ke RSUD Blambangan.

Posisi kedua jenazah saat proses evakuasi masih berpelukan erat. Ada selendang yang mengikat ibu dan anakya tersebut. Selanjutnya, keduanya terbalut pelampung warna oranye. Temuan jenazah ibu dan anak yang berpelukan itu membuat seluruh anggota tim penyelamat terharu.

Kru Jawa Pos Radar Banyuwangi yang berada di tengah laut bersama tim gabungan melihat langsung bagaimana seorang ibu berusaha menyelamatkan anaknya bertaruh nyawa. Hingga ajal menjemput pun sang ibu itu tak mau melepas anaknya dalam dekapan.

“Subhanallah”. subhanallah,” teriak  salah satu anggota tim penyelamat sambil mengangkat jenazah ibu-anak asal Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, itu ke kapal evakuasi. Tidak berhenti di situ, karena masih ada korban yang belum ditemukan, petugas gabungan terus melakukan  penyisiran di dalam bangkai kapal Rafelia II.

Hasilnya, tepat pukul 11.15 siang kemarin tim penyelam kembali menemukan satu korban. Kali ini jenazah yang ditemukan adalah Puji Purwono, Mualim I KMP Rafelia II. Ditemukannya jenazah Mualim I, Puji Purwono, menepis isu bahwa yang bersangkutan masih dalam keadaan selamat.

“Yang terakhir ini (Puji) ditemukan penyelam Bangsring Boat di ruang bagian atas kapal. Kondisinya masih utuh,” kata Kepala Satuan (Kasat) Polair Polres Banyuwangi, AKP Basori Alwi, sesaat setelah mengantar jenazah ke pinggir Pantai Bulusan, Kecamatan Kalipuro, siang kemarin.

Karena dalam data masih ada satu korban yang belum ditemukan, yakni nakhoda KMP Rafelia II, Bambang S. Adi, petugas gabungan terus menyisir kapal di dalam air laut untuk mencari Bambang yang masih hilang. Sampai sore kemarin usaha tim gabungan  masih belum membuahkan hasil.

Bambang S. Adi, sang nakhoda kapal, tidak kunjung ditemukan. Operasi pencarian disudahi tepat pukul 17.00 sore. Penghentian pencarian itu juga disebabkan arus air laut di Selat Bali sedang deras.

“Penyelaman kita hentikan pukul 17 .O0 karena arus di Selat Bali sangat kencang. Besok (hari ini) pukul 10.00 pencarian kami akan dilanjutkan. Satu korban (Bambang) masih b elum ketemu,” tegas Direktur Operasional Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus, saat memberikan konferensi pers di kantor Pelabuhan ASDP  Ketapang sore kemarin. (radar)