GAMBIRAN-Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bermacam cara dilakukan warga. Edy Tumarno, 38, asal Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, itu berburu ular untuk menghidupi keluarganya. Dalam perburuan yang dilakukan pada malam hari itu, dia mengaku hanya mengandalkan lampu senter dan jaring. Biasanya, mencari ular itu dari kebun ke kebun.
“Carinya ya di kebun-kebun atau sawah,” terangnya. Dakam mencari ular itu, terang dia, biasanya mampu mendapat ular sampai empat ekor setiap malamnya. Ular yang diburu itu, jenis ular priting atau ular pucuk. Ular itu dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilogram kepada pengepul.
“Kalau jualnya itu perkilogram,” jelasnya. Meski berhadapan dengan binatang berbahaya, ancaman yang sering dihadapi Tumar itu bukan gigitan. Karena dirinya sudah memiliki penawar untuk jenis gigitan ular berbisa.
“Saya itu takut pada hantu, sering juga ditemui hantu,” ungkapnya. Tumar mengaku pekerjaan ini dijalani karena tuntutan ekonomi. Dari hasil mencari ular ini, selama ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. “Karena sering mencari ikan, saya disebut pawang ular,” cetusnya. (radar)