Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pabrik Kertas, Akhir Februari Uji Coba Mesin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Rencana operasional PT. Kertas Basuki Rahmat (KBR) pada bulan Maret mendatang, benar-benar dipersiapkan sebagai industri kertas besar yang muncul dari Kota Gandrung. Dalam tenggang waktu tiga bulan, Desember hingga Februari 2014 mendatang tim kerja ekstra mempersiapkan perangkat produksi yang handal. Kejayaan masa lalu pabrik keras bekas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, tampaknya menginspirasi pemilik baru perusahaan yang berlokasi di jantung Kota Banyuwangi ini.

Mesin yang dipersiapkan pada Maret 2014 nanti merupakan mesin baru yang sama sekali belum dioperasikan. Walau mesin tergolong baru, namun mesin seharga sekitar Rp 1 triliun itu sudah lama dibeli oleh pemilik lama, yakni sekitar tahun 1995. Pada saat pertama kali dibeli, pemilik lama perusahaan pabrik kertas itu tidak sempat mengoperasikan mesin itu karena terjebak krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 dan 1998 silam.

Hingga krisis ekonomi Indonesia berakhir, pemilik pabrik kertas lama tidak mampu bangkit dan kinerja keuangan perusahaan itu terus anjlok hingga ganti pada pemilik baru. Pabrik KBR memulai produksi pertama kali tahun 1969 yang merupakan pabrik pulp dan kertas terintegrasi. Pabrik kraft pulping berakhir pada tahun 1997. Sedangkan paper machine (PM1) selama ini, pabrik memproduksi kertas tulis/cetak dengan menggunakan bahan baku kertas bekas.

Selama ini, PT. KBR telah memproduksi beragam jenis kertas berkualitas untuk kebutuhan tulis cetak dan industri. Beberapa jenis kertas yang diproduksi itu antara lain, medium liner, wrapping, back kraft, HVO, uncoated wood free paper, HVS dan kertas gambar. Kapasitas produksi PM1 PT. KBR adalah sebesar 10.000 ton per tahun atau sekitar 30 ton per hari.

Selain itu PT. KBR juga membangun PM2 untuk memproduksi uncoated wood free paper dengan kapasitas 150.000 ton per tahun atau sekitar 600 ton per hari dengan menggunakan bahan baku pulp, namun akibat krisis moneter yang melanda Asia dan Indonesia pada tahun 1998, mesin tersebut belum dapat dioperasikan, dan kini menunggu persiapan pengoperasian oleh pemilik baru. Pabrik juga sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti, instalasi pengolah air limbah (IPAL), sarana ibadah, sport center, dan juga perumahan untuk karyawan pabrik.

“Sebelum produksi kita mulai pada Maret mendatang, kita akan melakukan commissioning (uji coba mesin,Red),’’ ujar Manager HRD PT. KBR, Akfan Lazuardi. Sebelum dilakukan uji coba mesin, tim melakukan berbagai persiapan pada beberapa unit produksi. Salah satu fokus persiapan itu adalah, pada sistem mesin dan jaringannya. Jika tidak aral melintang, kegiatan commissioning akan dilakukan pada akhir Pebruari mendatang. “Paling lambat, awal Maret sudah kita lakukan commissioning,” kata Akfan. (radar)