BANYUWANGI, KOMPAS.com – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mengumumkan keberhasilan mengidentifikasi 19 jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Jenazah terakhir yang diidentifikasi adalah Edi Purwanto, pemuda 20 tahun asal Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, yang sebelumnya disebut tak memiliki data DNA pembanding sehingga dimakamkan dan ditandai sebagai Mr.X.
“Data pembanding didapat dari diduga ayah kandung Edi Purwanto yang kami dapatkan pada akhir bulan Juli,” kata Kaurdoksik Subbiddokpol Bidokkes Polda Jatim, Tutik Purwanti, Sabtu (16/8/2025) kemarin.
Baca juga: Jenazah Mr X Korban KMP Tunu Pratama Jaya Akhirnya Teridentifikasi
Jenazah Edi diidentifikasi lebih dari satu bulan sejak penemuannya di Pantai Blimbingsari pada 11 Juli 2025, pada hari ke-9 pencarian kapal yang tenggelam pada 2 Juli 2025.
Saat ditemukan, jenazah Edi telah mengalami kerusakan dan pembusukan lanjutan, namun masih terdapat properti yang menempel pada tubuhnya, yaitu baju biru dan celana panjang berwarna hitam.
Namun demikian, meski teridentifikasi, jasad Edi tak diangkat atau dipindahkan dari area pemakaman RSUD Blambangan.
Hal tersebut dilakukan mengingat Edi semasa hidupnya hanya tinggal bersama nenek dan kakeknya, sementara ibunya telah meninggal dunia, dan ayahnya telah hidup terpisah darinya.
“Untuk jenazah memang sudah dimakamkan. Dari kesepakatan keluarga tidak dipindahkan, hanya akan diganti nisan,” kata Tutik.
Baca juga: 1 Jenazah Diduga Korban KMP Tunu Jaya Belum Teridentifikasi, Dimakamkan sebagai Mr X
Penggantian nisan pun langsung dilakukan usai keluarga menerima surat kematian Edi.
Perwakilan keluarga yang datang ke kamar jenazah RSUD Blambangan berjalan kaki bersama-sama menuju area pemakaman tanpa nama.
Dengan khusyuk, keluarga mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari mengganti nisan, tabur bunga, lalu berdoa dan saling menguatkan di samping makam Edi.
Sementara itu, merujuk pada data akhir yang dikeluarkan Basarnas, hingga kini, total korban KMP Tunu Pratama Jaya sebanyak 49 orang, terdiri dari 30 orang selamat dan 19 meninggal dunia.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!