Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ribuan Siswa SD/MI di Banyuwangi Ikut Festival Sains

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebanyak 1.442 siswa jenjang SD/MI asal seantero Banyuwangi mengikuti festival sains IT. Mereka beradu cepat mengerjakan soal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) melalui laptop miliknya di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, kemarin (6/2/2018).

“Pemerintah daerah konsisten meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak dini. Salah satunya dengan membiasakan anak-anak mengenal TI sejak SD, contohnya lewat penyelenggaraan lomba sains dengan menggunakan media komputer,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui Face Time.

Anas menuturkan, TI kini menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. “Melalui kegiatan ini, kita ingin menunjukkan kepada mereka, bahwa teknologi tidak sekadar untuk main game. Lebih dari itu, teknologi harus banyak digunakan untuk memperkaya wawasan dan ilmu,” tambahnya.

Banyuwangi telah bertransformasi menjadi kota digital sejak tahun 2013 dengan pemasangan 1.400 titik wi-fi. Kini, hampir semua SD di Banyuwangi telah dilengkapi lab komputer yang tersambung dengan internet sehat sebagai instrumen untuk belajar.

Anas juga berharap, Festival Sains berbasis IT yang telah digelar sejak 2013 bisa menjadi media silaturahmi antar siswa di seluruh Banyuivangi. Momentum ini sekaligus menjadi ajang bagi guru untuk menjalin sinergi antarsekolah.

“Di sini, siswa dan guru dari sekolah yang ada di kota sampai yang dari pelosok pada berkumpul. Mereka bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi positif. Maka, ajang ini menjadi kesempatan yang baik untuk menjalin sinergi antar sekolah dan siswa. Sekolah bisa saling bertukar inovasi, untuk mencetak anak didik yang hebat dan tangguh menghadapi tantangan masa depan,” ujar Anas.

Untuk mengerjakan soal, ribuan siswa yang merupakan siswa kelas 4, 5, dan G tersebut diberikan kata kunci (password) untuk bisa mengunduh (download) semua lembar pertanyaan. Jari-jari kecil mereka pun terlihat terampil mengetik setiap jawaban.

Salah satu peserta Olimpiade, Vina Cintya Lestari, siswa kelas IV SDN 1 lambewangi, Kecamatan Sempu, mengatakan sangat senang mengikuti kegiatan ini. Selain bisa bertemu dengan banyak teman baru, mengerjakan soal dengan laptop menjadi pengalaman yang menyenangkan baginya.

“Soalnya dari laptop, jadi kayak sambil main-main. Lebih asyik, nggak cepet bosen,” kata Vina. Vina pun bersama temannya tampak antusias mengisi jawaban lewat komputer jinjing miliknya.

Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono, menambahkan pemanfaatan IT untuk olimpiade juga sebagai persiapan pelaksanaan ujian akhir dengan menggunakan sistem CBT (computer based test).

“Kita ajarkan anak-anak melek IT sejak awal. Termasuk, membiasakan anak-anak SD mengerjakan soal melalui layar komputer. Sehingga, saat ujian nasional mereka sudah terbiasa,” kata Sulihdyono.

Di olimpiade ini, setiap anak mengerjakan 100 butir soal sains. Dengan komposisi 50 butir soal matematika dan 50 butir soal IPA. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal sebanyak 60 menit.

“Begitu mereka selesai mengerjakan soal, nilainya otomatis muncul. Jadi ini sangat transparan, karena nilainya tidak bisa dimanipulasi,” pungkasnya.