Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

PLN Gandeng UMKM Banyuwangi Konversi Kompor Induksi

Foto: banyuwangikab
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – PT PLN (Persero) akan menggandeng UMKM Banyuwangi untuk memperluas efektifitas penggunaan kompor listrik induksi di masyarakat.

Dilansir dari banyuwangikab, sejumlah UMKM berbasis kuliner akan diberikan kompor listrik sebagai bagian program konversi kompor induksi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku mendukung upaya konversi kompor energi lain ke kompor induksi ini.

“Ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan efisiensi energi dan mengoptimalkan energi yang andal, aman, serta ramah lingkungan,” kata Bupati Anas, Rabu (21/8/2019).

“Saya telah bertemu dengan pihak PLN beberapa waktu lalu. Beliau menyampaikan ingin melakukan sosialisasi penggunaan kompor listrik di masyarakat karena manfaatnya yang besar. Mulai aman, ramah lingkungan, hingga lebih lebih irit,”imbuhnya.

Bupati Anas menambahkan, program ini rencananya akan dipusatkan di tiga lokasi kuliner terlebih dahulu. Jika sukses, program ini akan di perluas.

“Mereka akan menjajal efisiensi kompor induksi, dibandingkan kompor gas yang selama ini mereka pakai. Ini merupakan pilot project PLN dengan UMKM untuk sosialisasi penggunaan kompor listrik,” papar Bupati Anas.

Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar menjelaskan bahwa UMKM ini akan diberikan kompor induksi secara gratis. Pembagian kompor ini akan difokuskan pada tiga kluster UMKM kuliner yang ada di Banyuwangi.

“Untuk awal, kami fokus pada UMKM yang berdagang makanan, mereka nanti akan kami berikan gratis kompor listrik. Mereka tinggal pakai saja, biar mereka mencoba lebih dahulu keunggulan dari kompor induksi ini,” kata Edison.

Edison mengatakan bahwa kompor induksi listrik banyak memiliki keunggulan. Selain harganya yang pasti lebih irit dibanding kompor lainya, kompor ini juga ramah lingkungan. Sehingga ini bisa dikatakan sebagai upaya konversi energi.

“Dari beberapa penelitian, menggunakan kompor induksi lebih efisien,” kata Edison.

Dari sisi biaya yang dikeluarkan, lebih irit 20 persen dibandingkan dengan kompor gas. Selain juga lebih bersih dan ramah lingkungan, dan tentunya lebih aman.

“Program ini, akan segera dijalankan dalam kurun satu bulan ke depan,” ungkap Edison.

Sebanyak 30 kompor akan diberikan gratis kepada UMKM untuk dipergunakan produksi. Nantinya, di kluster UMKM tersebut juga akan dilengkapi fasilitas internet.

“Kami kerja sama dengan anak perusahaan PLN untuk penyedianya,” pungkasnya.