Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sumur Maut akan Ditutup

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tim-Basarnas-dipandu-Kapolsek-Singojuruh-AKP-Priyono-melakukan-evakuasi-pengangkatan-tiga-penggali-sumur

SINGOJURUH – Sehari setelah tragedi sumur maut, kondisi Kampung Welut, Dusun Kunir, Desa/Kecamatan Singojuruh, terlihat sepi kemarin (7/2). Tidak terlihat ada warga yang berkumpul di kampung  yang lokasinya cukup terisolir itu.

Kampung Welut di Dusun Kunir, Desa Singojuruh, itu dikitari persawahan. Di kampung  itu, hanya ada sekitar 50 kepala keluarga  (KK). Untuk menuju ke perkampungan itu,  melewati jalan tanah dengan lebar sekitar  dua meter.

Kondisi kampung yang terisolir itu, sempat membuat tim SAR dan Basarnas kerepotan untuk mengevakuasi korban. “Memang kondisinya seperti ini,” terang Riyadi, 33, salah satu menantu Kusnipan. Tragedi sumur maut yang menelan tiga  korban, membuat keluarga Riyadi berduka.

Dari tiga korban itu, dua di antaranya mertuanya Kusnipan, 55, dan kakak iparnya,  Wagiman, 30. Sedang satu korban lagi,  Dumyati, 50, tukang gali sumur asal Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. “Sumur  itu baru dua bulan dibuat,” katanya.

Untuk sementara, sumur maut yang berada di timur rumah itu, ditutup dengan beton. Kemarin (7/2), di sekitar sumur tampak sudah bersih. “Rencana sumur itu  akan kita uruk,” ungkapnya pada Jawa Pos  Radar Genteng. Dari hasil musyawarah keluarga bersama para tetangga, rencana pengurukan sumur  maut itu akan dilaksanakan setelah tujuh  hari dari kejadian.

“Untuk menguruk sumur, nanti akan dibantu para tetangga,” katanya. Sementara itu, istri almarhum Kusnipan, Sumiyati, mengaku  telah menemui keluarga Dumyati, tukang gali sumur yang juga menjadi korban. Kedatangannya  itu, untuk menjelaskan kronologis yang sebenarnya.

“Saya menemui keluarga pak Dumyati,” ujarnya. Sumiyati mengatakan itu dilakukan  agar tidak ada salah paham. Sehingga, hubungan antara keluarganya  dengan keluarga Dumyati tetap terjalin dengan baik. “Kami jelaskan juga kalau keluarga kami juga jadi korban,” ungkapnya.

Kapolsek Singojuruh, AKP Priyono,  mengatakan tragedi sumur maut ini murni kecelakaan. Tapi, pihaknya akan tetap memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. “Masalah ini sudah di anggap selesai, tapi kita akan tetap periksa saksi,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini  sebelumnya, duka mendalam dirasakan warga RT 7, RW 6,  Kampung Welut, Dusun Kunir,  Desa/Kecamatan Singojuruh, Jumat malam (5/2). Tiga warga  meninggal di dalam sumur yang  ada di kampung itu, diduga karena tidak tersedia oksigen yang cukup.

Ketiga korban meninggal itu adalah Kusnipan, 55; Wagiman,  30, keduanya warga Kampung  Dukuh, Dusun Kunir, Desa Singojuruh. Kusnipan itu adalah mertua Wagiman. Satu korban  lagi, Dumyati, 50, tukang gali   sumur asal Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. (radar)

Kata kunci yang digunakan :