Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Minim Respon Informasi, Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Menyerah

minim-respon-informasi,-keluarga-korban-kmp-tunu-pratama-jaya-menyerah
Minim Respon Informasi, Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Menyerah

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Angin malam berembus sangat dingin saat Agus, warga Pasuruan, Jawa Timur menyeruput kopi yang baru saja dibuatnya di posko pencarian KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (14/7/2025).

Agus adalah satu dari beberapa keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang masih bertahan di posko hingga akhir.

Mereka menantikan kabar terbaru keluarganya yang turut menjadi penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).

“Saya sudah seminggu di sini, menggantikan ibunya Sakur. Saya saudaranya, berdua sama kakak saya,” ungkap Agus.

Dia menjelaskan bahwa awal kedatangannya, informasi mengenai perkembangan pencarian masih cukup lancar diterima. Petugas memberikan laporan dua kali sehari.

Baca juga: Jasa Raharja Salurkan Santunan Rp 1,8 Miliar untuk Ahli Waris Korban KMP Tunu Pratama

Namun, situasi berubah pada Kamis (10/7/2025) malam, ketika informasi terbaru tidak lagi disampaikan.

“Mulai Kamis malam tidak ada pemberitahuan lagi sampai sekarang,” keluhnya.

Agus menambahkan bahwa grup percakapan di aplikasi WhatsApp yang dibuat untuk keluarga korban pun tidak banyak membantu, karena minimnya respons petugas.

“Grup untuk keluarga korban hanya sekadar untuk sebuah harapan kosong saja. Secara bahasa sangat bermasalah, tapi mau dikomplain bagaimana,” ujarnya.

Ketidakjelasan informasi membuat Agus merasa putus asa dan mempertanyakan tujuannya bertahan di posko.

“Saya bahkan pernah berpikir buruk. Saya di sini ngapain kalau saya hanya menunggu. Andaikan ada update, tapi informasi yang saya dapat justru dari media,” tuturnya.

Baca juga: Operasi Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya Dilimpahkan ke Wilayah

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak keluarga korban yang memilih pulang karena kehilangan harapan.

“Sabtu malam akhirnya banyak keluarga sudah pulang karena kehilangan harapan,” ungkap Agus.

Namun, mereka yang pulang pun merasa diombang-ambingkan, karena mendapatkan informasi mendadak terkait pendataan setelah tiba di rumah.

Agus juga menceritakan bahwa sebagian besar korban yang belum ditemukan adalah sopir yang mungkin terjebak di dalam kendaraan mereka.

“Tolong lihat di dalam (kapal) ada korban atau tidak. Jika tidak ada pengangkatan bangkai kapal, paling tidak ada pengangkatan korban,” pintanya.

Kini, setelah operasi pencarian diserahkan kepada basis wilayah, Agus memutuskan pulang dan tidak menghadiri rapat yang diagendakan pada Selasa (15/7/2025) untuk membahas kelanjutan pencarian.

Baca juga: Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Akan Diangkat, Ini Rangkaian Prosesnya

Ketidakjelasan mengenai penjadwalan ulang rapat membuatnya merasa tidak ada alasan menunggu lebih lama.

“Sampai sekarang begini-begini saja, saya pulang saya,” ucapnya lirih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.