Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Terkendala Cuaca, Dua Bulan Proses Shooting

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko menyerahkan piala kepada perwakilan tim video kreatif Desa Tampo di hall Hotel Ketapang Indah, Rabu malam kemarin (26-7).

Beautiful of Tampo Jawara Video Kreatif 2017

Hall Hotel Ketapang Indah Rabu malam kemarin (26/7) menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi tim video kreatif Desa Tampo, Cluring. Video berjudul “Beautiful of Tampo” itu dinobatkan menjadi pemenang pertama  dari sepuluh besar yang dijaring tim juri.

Kegembiraan terpancar jelas dari wajah-wajah tim pimpinan Imam Rofii karena telah menghasilkan karya luar biasa. Tim yang duduk di deretan tengah hall Hotel Ketapang Indah  langsung berdiri kegirangan  setelah karyanya diumumkan sebagai pemenang.

Tim yang mengusung keindahan desa ini dianggap memenuhi tiga unsur utama yang diberikan oleh tim juri. Tiga kriteria itu di antaranya orisinilitas, isi video, dan teknik pengambilan gambar.

Tidak ketinggalan sisi edukasi yang sangat ditekankan dalam lomba ini pun  berhasil dipenuhi oleh tim ini.  “Kami buat video dari konsep sampai shooting ini hampir dua  bulan lamanya. Memang cukup  lama,” beber Imam Rofii.

Mengenakan batik kombinasi  kuning dan merah, seluruh tim  ini pun larut dalam suka-cita manakala master of ceremony mengumumkan tim asal Desa Tampo ini sebagai juaranya. Piala  dan uang pembinaan yang diberikan menjadi spirit tersendiri bagi tim ini. Setidaknya capaian ini membayar lunas pengorban  waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan oleh seluruh tim.

“Beautiful of Tampo” mengangkat potensi ekonomi, budaya, dan sisi kehidupan masyarakat. Mengusung konsep festival mancing dalam kali bersih, tim ini ingin memberikan gambaran  kepada masyarakat luas bahwa desa ini siap menjadi jujukan wisata  dan juga budaya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Membuat video dengan durasi  pendek tiga menit yang menampung seluruh potensi desa memang tidak mudah. Imam  dkk pun memilih ide cerita dalam  videonya melalui deretan Tampo  Festival yang digelar di desanya.

“Ini baru dua konsep di Tampo Festival dari 16 konsep yang ada,” ungkap Imam. Video yang dihasilkan ini sekaligus akan menjadi bagian dalam dokumen Tampo Festival. Berbekal motivasi menjadikan Tampo sebagai miniatur Banyuwangi Festival.

Video ini diarahkan untuk mengekspos potesi desa dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Untuk mewujdkan konsep tersebut, tim menggerakkan seluruh komponen terutama  kalangan karang taruna dan muda  mudi Desa Tampo.

Mereka menjadi motor utama pembuatan video ini. Mereka dilibatkan langsung dalam seluruh tahapan produksi, termasuk seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan,  model video, sampai penilaian  video paling akhir semua melibatkan muda mudi desa.

Hal inilah yang sempat menjadi tantangan bagi tim ini. Minimnya pengalaman dalam proses  pembuatan video mampu diatasidengan belajar teknik ini kepada  ahlinya. Anggota tim belajar dan menimba ilmu singkat terkait  proses pembuatan video.

Berkat semangat mereka, rintangan ini  berhasil dilewati. Pelibatan anak muda desa dalam pembuatan video ini bukan tanpa masalah dan hambatan. Proses pembuatan video kerap terbentur dengan jadwal aktivitas  mereka. Ada yang sekolah, kuliah, hingga bekerja.

“Pengaruhnya  pembuatan video sering tertunda,” ujar Imam. Itu terlihat salah satunya saat  penentuan jadwal shooting bagi  model yang diperankan oleh Indah Dwi. Mahasiswa dirgantara  ini harus mengatur waktu antara   kuliah dengan jadwal pengambilan gambar.

Tak ayal, saat tim mengagedakan shooting, justru berbenturan dengan jadwal kuliah. Sebaliknya, ketika Indah Dwi ada waktu justru tim yang terhalang oleh waktu. Namun, di sela-sela waktu kesibukan itu,  akhirnya ada juga waktu luang. Shooting akhirnya bisa dilaksanakan. Dan itu bukan berarti  masalah terselesaikan.

“Jadwal sudah fix. Cuaca kadang bikin shooting bubar,” keluhnya. Shooting di alam terbuka cuaca kerap menjadi momok. Hujan yang sering kali turun membuat  proses pengambilan gambar harus ditunda. Syukur kalau cuma  sebentar. Kalau hujannya lama, alamat jadwal pengambilan video  pun harus dijadwal ulang.

Berbekal dukungan desa dan keberadaan Tampo Festival menjadi semangat tersendiri bagi tim ini. Terlebih lagi kecamatan juga turut men-support seluruh awak tim. “Harapan kami ke depan video kreatif bisa menampilkan kreativitas dan inovasi desa dalam pembangunan desa,” pintanya. (radar)