Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Terminal “Rogojampi” Lama Tak Terurus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Plafon-di-tempat-tunggu-Terminal-Rogojampi-sudah-banyak-yang-rusak-parah-kemarin

ROGOJAMPI – Kondisi Terminal Rogojampi mengenaskan. Terminal yang menjadi penyangga kota Banyuwangi itu banyak yang rusak hingga terkesan kumuh dan tidak terurus. Sejumlah fasilitas banyak yang tidak layak pakai.

Plafon di ruang tunggu jebol dan kotor. Salah seorang pedagang di Terminal Rogojampi, Rasyad, 60, mengatakan plafon dan fasilitas umum yang ada di sekitar terminal itu sudah tujuh tahun lebih rusak. Hingga saat ini tidak pernah ada  perbaikan sama sekali.

“Ini sudah lama rusak,” katanya. Ruang tunggu penumpang yang ada di terminal, kini menjadi tempat nongkrong para sopir dan tukang ojek. Bila turun hujan  tempat itu bocor semua. “Kalau  hujan deras, tidak hanya bocor, tapi bisa untuk mandi,” ujarnya.

Selama ini, terang dia, para pedagang  yang mangkal di sekitar  ruang tunggu penumpang dengan sukarela memperbaiki semampunya. “Memperbaiki ala kadarnya, yang penting bisa dibuat untuk berteduh,” ungkapnya.

Menurut Rasyad, Terminal Rogojampi  itu sudah 13 tahun terakhir tidak dipergunakan untuk tempat pemberhentian bus dan mobil angkutan umum (MPU). “Bukannya armada tidak mau masuk terminal, tapi jumlahnya memang berkurang, penumpangnya juga jarang,” cetusnya.

Karena kurang difungsikan itu, kondisi terminal bus yang bersebelahan dengan pasar hewan Rogojampi itu sekarang terkesan kumuh dan kotor. Selain ruang tunggu penumpang yang sudah rusak, aspal di dalam terminal juga sudah lama mengelupas hingga terlihat batu kerikil tajam.

Pada pintu masuk terminal yang ada di sisi selatan, terlihat juga berlubang cukup besar. Sehingga,  itu menyulitkan para sopir yang akan masuk ke terminal. “Apa karena tidak ada pemasukan, terus tidak diperbaiki,” katanya.

Fasilitas lain yang juga memprihatinkan adalah musala yang berada di bagian barat. Dengan ukuran enam meter kali lima meter, musala yang masih berfungsi itu juga terlihat kotor karena kurang perawatan. “Air untuk wudu masih ada, tapi jarang  orang mau salat di musala karena kotor,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan  Mohammad Husen, 37. Salah satu  pemuda asal Desa/Kecamatan Rogojampi mengatakan bangunan Terminal Rogojampi itu terkesan  jauh dari kelayakan. Di terminal itu  dinilai sangat gersang dan tidak ada satu pun tanaman penghijauan sebagai tempat berteduh.

“Bupati sering sidak ke pasar hewan, tapi tidak pernah sidak ke terminal bus ini,” cetusnya. Sayangnya pengelola Terminal Rogojampi tidak ada yang bisa  dilkonfirmasi. Pintu di kantor  terminal terlihat tertutup rapat. “Kantor kadang buka dan kadang  tutup,” kata salah satu warga di  terminal. (radar)

Kata kunci yang digunakan :