BANYUWANGI – Demi mewujudkan program kemandirian desa, Bupati Abdullah Azwar Anas segera me-launching Program Smart Kampung. Program Smart Kampung bukan hanya melulu teknologi informasi (TI), tapi juga dilengkapi kegiatan pembelajaran.
Balai desa juga akan berfungsi sebagai tempat pembelajaran budaya, kesenian, dan lain-lain. Bupati Anas pasang target dalam satu bulan ini penataan program itu sudah selesai. Anas mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan para camat se-Banyuwangi dalam rangka mewujudkan program Smart Kampung tersebut.
“Camat akan memilih satu desa di setiap kecamatan untuk dijadikan model. Saya akan bekerja keras, dalam satu pekan ini sudah terpilih desa yang akan dijadikan percontohan,” kata dia. Menurut Anas, pemkab akan melakukan intervensi terhadap desa-desa yang terpilih menjadi percontohan Smart Kampung, misalnya menyiapkan peranti sambungan internet nirkabel (wifi ) dan lain-lain.
“Penguatan budaya akan kita beri space. Setiap pekan ada pelatihan kesenian, dan puisi,” tuturnya. Setelah program Smart Kampung di desa-desa yang menjadi percontohan itu berjalan sukses, kata Anas, hal serupa akan difotokopi desa lain.
“Ini cara kerja yang paling efisien. Tidak mungkin langsung diterapkan di 218 desa. Nanti akan ada sedikitnya 24 desa yang jadi percontohan,” bebernya. Anggaran yang akan digunakan untuk menyukseskan program Smart Kampung berasal dari sepuluh persen dari alokasi dana desa (ADD) dan Dana Desa.
“Dana Desa akan diarahkan agar fokus. Tidak hanya digunakan untuk membangun plengsengan,” kata dia. Anas menuturkan, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan berkolaborasi menyukseskan program Smart Kampung tersebut.
Selain melibatkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD), program itu juga akan ditangani Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).(radar)